3R: Rumus Mencontek Pola Bisnis Sukses
1. Penghasilan Tidak Pasti
Kadang-kadang penghasilan dari bisnis sangat besar. Ada juga kalanya orderan sepi sehingga penghasilan menurun. Jika terus-menerus tidak ada penghasilan alias rugi, bisa-bisa tidak makan. Berbeda dengan karyawan yang sudah pasti penghasilannya tiap bulan. Hal ini yang menciutkan nyali masyarakat.
2. Tidak Ada Modal
Karyawan memang mendapatkan gaji, tetapi umumnya sudah habis digunakan untuk kebutuhan hidup. Sehingga tidak ada uang tersisa untuk dijadikan modal usaha.
3. Tidak Tahu Harus Berbisnis Apa
Biasanya, orang ingin berbisnis tetapi tidak tahu mau berbisnis apa atau bingung cara memulainya.
4. Jam Kerja Tidak Jelas
Sebagai pengusaha pemula kita diharuskan mengerjakan semuanya seorang diri. Seringkali waktu yang kita gunakan lebih dari 24 jam, berbeda ketika bekerja di kantoran yang lebih teratur dan terjadwal.
Saya menyoroti poin yang ketiga, yakni tidak tahu mau berbisnis apa atau harus mulai darimana. Padahal di era digital seperti sekarang ini membuka bisnis semakin mudah. Modal nekat pun bisa membuka bisnis secara online untuk sekadar tes pasar. Saya tidak mau dong menjadi bagian dari yang berprofesi sebagai karyawan. Istilahnya saya harus keluar dari zona nyaman, yang selama ini pasif terima gaji saja. Saya ingin memulai usaha dan target langsung sukses di tahun 2019 ini.
Beberapa waktu lalu saya mendengar tentang website B2B alias business to business, yaitu Ralali.com. Ralali.com adalah online B2B marketplace terbesar di Indonesia dengan lebih dari 15.000 pembeli aktif yang terdiri dari korporasi dan para pelaku usaha dengan volume pembelian yang tinggi (grosir). Terbayang dong ya bagaimana kulakan di Ralali.com, harga pasti murah karena merupakan pusat grosir online. Yang jualan di ralali juga untung, soalnya transaksinya sudah melibatkan lebih dari 15.000 pembeli.
Peluang Bisnis di Ralali.com
1. Distributor
Di Ralali.com ada banyak merek yang dijual grosiran. Kalau bingung memulai usaha apa, cobalah dari menjual produk lain dulu. Dengan kata lain, kita menjadi reseller. Syukur-syukur jika modalnya besar, bisa langsung memposisikan sebagai distributor. Jangan lupa lihat momentum. Misalnya, sebentar lagi bulan puasa, dan passion kita di parenting. Pasti ibu menyusui cari cara agar ASI-nya bisa tetap banyak meski berpuasa. Kita bisa ambil peluang deangan menjual produk pelancar ASI.
Ketikkan pada kolom ‘search’ di Ralali.com dengan kata kunci: ASI. Akan keluar banyak pilihan. Tinggal cari yang kira-kira prospek.
2. Juragan Produk Digital
Kita bisa menemukan fitur Ralali Billing. Kita bisa memanfaatkannya untuk membeli pulsa dan paket data, membeli token listrik, membayar tagihan listrik pasca bayar, PDAM, serta BPJS. Selain bisa dimanfaatkan untuk diri sendiri, kita bisa memanfaatkannya sebagai peluang usaha karena harga di Ralali lebih murah daripada di counter pulsa.
3. Pengusaha Restoran
Di Ralali.com ada fitur BIG Resto. Ini adalah kategori yag disediakan Ralali untuk yang mau berbisnis kuliner maupun horeca (hotel, resto, dan cafe). Ralali menyediakan paketan yang bisa kita pilih, tanpa bingung lagi harus mulai beli apa. Misalnya, kita akan berbisnis kedai kopi. Tinggal klik paketan kedai kopi, langsung keluar bahan atau alat yang berhubungan dengan kedai kopi. Ada mesin pembuat kopi, grinder, macam-macam biji kopi, dll.
Paketan usaha lain akan segera hadir di Ralali.com, yaitu BIG Home, BIG Auto, dan BIG Mart. BIG Home untuk berbelanja produk konstruksi rumah. BIG Auto adalah kategori belanja produk otomotif. Sedangkan BIG Mart adalah kebutuhan produk-produk grosir.
4. Owner Brand Sendiri
Saya pernah dengar cerita seorang pengusaha kaos kaki. Dia kulakan kaos kaki cuma 6 ribu rupiah. Dijual lagi dengan harga 20 ribuan. Tapi pemasarannya kreatif. Target marketnya adalah remaja, sehingga teknik-teknik jualannya menyesuaikan gaya remaja menggunakan kanal instagram. Tak disangka produknya laris banget.
Kemudian saya iseng dong, cari kaos kaki di Ralali.com. Ketemulah kaos kaki hitam putih yang biasa dipakai anak saya. Harganya Rp. 39.000 untuk 1 lusin. Itu berarti harga satuannya Rp. 3.250. Saya beli kaos kaki di koperasi sekolah itu Rp. 10.000. Wow! Untungnya banyak ya? Apalagi kalau dikasih merek sendiri dan dibranding. Bisa-bisa lebih untung lagi.
Nah, kalau kamu mau bikin merek sendiri, di Ralali.com ada banyak peluang. Seperti kaos kaki tadi, juga ada kacang-kacangan, keripik, dll. Banyak produk tanpa merek atau dijual kiloan.
3R Untuk Bikin Brand
Banyak pengusaha pemula tanpa repot-repot produksi, tapi punya brand produknya, lalu laris. Instan, bukan? Kalau diamati, pola bisnisnya memakai rumus 3R. Apa itu?
3R = Ralali + Ralali + Ralali lagi.
Hahaha, boleh juga. Pertama, Ralali untuk riset produk. Kedua, Ralali untuk kulakan. Ketiga, Ralali untuk jualan sebagai pemilik merek.
Di sisi lain, ada 3R yang tak kalah penting yaitu:
1. Rename.
2. Repack
3. Reposition
Contoh kasus proses bikin brand sendiri tanpa produksi itu seperti ini. Pertama, misalkan kamu memiliki ide untuk memiliki usaha snack gula kacang karena suka rasanya. Langkah selanjutnya, kamu bukan belajar bagaimana membuat gula kacang yang enak, karena kamu ingin fokus di marketing. Kamu harus mencari pemasok yang menyediakan gula kacang dalam bentuk curah.
Rename. Kamu harus menamai gula kacang dengan suatu merek. Sebutan merek itu usahakan jangan ada yang sama dengan produk lain dan mudah diingat. Tuangkan filosofi ke dalam merek tersebut. Ada alasan mengapa memberi merek seperti itu.
Repack. Hal lain yang harus dilakukan setelah memberi nama atau merek produk adalah repack. Repack berarti kamu harus melakukan pengemasan ulang. Kamu tidak menjual snack dalam kemasan 1 kg yang berbeda, dengan harga dinaikkan. Tetapi kamu membuat berat kemasan yang lebih kecil kemudian mempercantiknya.
Reposition. Kamu menempatkan merekmu sesuai target market. Jika snack curah dijual bebas, siapa saja bisa mengonsumsinya, kamu bisa membuat snack ini hanya untuk orang yang ingin sehat karena dibuat organik tanpa bahan pengawet dan lebih rendah kalori karena memakai gula aren. Dengan demikian tercipta pasar ceruk yang khusus, dan tidak takut bersaing dengan produk snack sejenis.
Lahirlah brand baru yang siap dipasarkan. Nah, itulah contoh simpel cara bikin brand tanpa repot produksi. Tentunya, saya akan mencontek pola seperti itu untuk brand impian saya. Saya jelaskan di bawah ini.
Rencana Bisnis Saya: Madu Klanceng
Saya memilih untuk berbisnis madu. Mengapa? Passion saya di bidang kesehatan. Sedangkan madu adalah penyembuh berbagai penyakit. Siapa sih yang tidak pernah sakit? Mulai dari yang ringan seperti flu, penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, asam urat, maag, dll. Madu merupakan solusi alami untuk penyembuhan segala penyakit. Tapi madu itu terlalu luas. Sampai saya mengenal madu klanceng yang langka dan sekarang sedang naik daun, saya jadi ingin berbisnis madu klanceng. Meski digadang-gadang lagi naik daun, pemainnya tidak banyak.
Langkah pertama saya adalah menerapkan rumus 3R = Ralali + Ralali + Ralali lagi
1.Ralali 1: Riset produk dengan Ralali.com.
Saat memasukkan kata kunci madu, begitu banyak merek madu yang berukuran 100-200 ml dijual dengan harga 50 ribuan. Hal ini menandakan pangsa pasar madu juga besar. Tinggal repositioningnya nanti bagaimana. Di sisi lain, madu klanceng yang bermerek belum saya temukan di sini.
2. Ralali 2: Kulakan dari Ralali.com.
Saya membutuhkan bahan baku, yaitu madu klanceng itu sendiri. Akhirnya saya menemukannya. Harga juga lebih miring dibanding supplier dari luar Ralali.com.
Selain bahan baku, saya butuh pengemas. Dalam bayangan saya, saya ingin mengemas di botol kaca dan fliptop. Botol kaca ketemu, bentuknya lucu, heksagonal dan imut. Sedangkan botol fliptopnya tidak ada. Tapi ada solusi dari Ralali.com. Ada fitur yang namanya Ralali Quotation. Fitur ini untuk me—request barang yang belum ada di Ralali.com. Semoga cepat ketemu supplier botol fliptop yang cocok ya.
3. Ralali 3: Menjual madu klanceng dengan brand saya sendiri di Ralali.com.
Ya, Ralali menyediakan ruang bagi pemilik merek juga untuk berjualan, terlebih lagi secara grosir. Semoga ada yang melirik sampai deal ya nanti. Laris… Laris…
Langkah kedua saya adalah menerapkan rumus 3R yang satu lagi. Yaitu rename, repack, dan reposition.
- Rename. Saya akan memberi ‘baju baru’ pada madu klanceng saya. Madu Klanceng Adnina. Bagaimana? Unik dan mudah diingat, bukan?
- Repack. Saya akan mengemas ulang madu klanceng curah ke dalam kemasan 250 ml.
- Reposition. Madu Klanceng Adnina akan menjadi madu klanceng premium yang masih aktif enzimnya. Saya akan menargetkan madu klanceng ini untuk dewasa, ibu hamil, dan menyusui.
Membuat Rencana Bisnis dengan Business Model Canvas
Untuk memulai usaha, harus benar-benar direncanakan agar risiko yang tidak diinginkan tidak muncul. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menjadi acuan adalah merancang business model canvas. Business model canvas terdiri dari 9 elemen yang harus dikerjakan secara berurutan.
1. Value Proposition
Pertama saya harus membuat gambaran rinci tentang value proposition. Ini adalah hal yang membedakan produk saya dengan produk lain. Keunggulan madu klanceng saya adalah 100% murni, tidak membeku di kulkas, dan harga bersaing.
2. Customer Segments
Tahap selanjutnya adalah merumuskan customer. Customer adalah target market usaha yang bisa ditetapkan berdasarkan umur, jenis kelamin, domisili, dll. Saya menetapkan target market usia dewasa, ibu hamil, dan ibu menyusui.
3. Channel
Elemen ketiga yang harus dirumuskan adalah channel. Dengan apa dan dimana kita menawarkan produk. Saya memilih menjual melalui Ralali.com, marketplace, sosial media, dan bazaar.
4. Customer Relationship
Customer relationship adalah bagaimana kita melakukan engagement dengan customer. Saya akan melakukan konsultasi gratis, pengadaan kuis, dan pengumpulan testimonial.
5. Revenue
Elemen revenue adalah elemen yang mendeskripsikan sumber pemasukan perusahaan. Sumber pemasukan madu klanceng saya adalah dari marjin penjualan madu klanceng.
6. Key Resources
Di sini kita menjelaskan sumber resources darimana. Macam-macam resources usaha saya adalah bahan baku, SDM, fasilitas, dan finansial.
7. Key Partners
Key partners menjelaskan siapa saja pihak-pihak yang membantu dalam usaha ini. Key partners saya adalah Ralali.com sebagai sumber para supplier, distributor, agen, dan mitra branding sebagai orang yang mendesain kemasan, label dan tampilan madu klanceng.
8. Key Activities
Elemen ini menjelaskan aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Aktivitas usaha madu klanceng di awal rintisan nantinya adalah proses produksi, pemasaran digital, dan sertifikasi yang diperlukan seperti izin edar, halal, dan HACCP.
9. Cost Structure
Cost structure adalah gambaran biaya yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Usaha saya akan membutuhkan biaya untuk membeli bahan baku, operasional produksi, dan gaji karyawan.
Begitulah rencana bisnis saya di tahun 2019 ini. Semoga tercapai angan-angan buka bisnis langsung laris. Dan juga semoga bisa menginspirasi kamu yang sudah membaca ini. Ingat, rumus mencontek pola bisnis yang sudah sukses itu cuma 3R, kok!