Membatik Mudah dengan Kompor Batik Listrik Astoetik
Dulu sewaktu SMA ada pelajaran kesenian. Sebagai orang asli Indonesia selain bangga berbatik, kita juga wajib tahu seluk beluk membatik lewat praktek membatik di sekolah. Saya share ya pengalaman waktu belajar membatik dulu. Proses membuat batik tulis itu panjang. Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:
- Kain untuk membatik, yang disebut mori, biasanya berupa kain katun putih polos
- Canting, untuk membuat motif di atas kain.
- Gawangan untuk menyampirkan kain batik.
- Malam/lilin yang dicairkan
- Pewarna.
- Kompor dan wajan kecil untuk memanaskan malam.
Cara Membuat Batik
Langkah-langkah membuat batik dimulai dari proses Molani, yaitu membuat desain motif batik di atas kain. Molani ini menggunakan pensil. Setelah itu, motif yang telah dibuat dengan pensil ditindih dengan malam memakai canting (dicantangi). Setelah selesai maka dilakukan proses pencelupan warna. Misal ada warna putih, maka area yang berwarna putih ditutupi oleh malam memakai canting juga. Kemudian dicelup ke warna yang kita inginkan. Kalau mau ganti warna di area tertentu, maka area yang ingin kita pertahankan warnanya dilapisi malam lagi, baru dicelup ke warna baru. Oya sebelum ganti warna, maka lilin malam yang nempel perlu dibersihkan dulu dengan pemanasan air panas di atas tungku. Setelah bersih baru bisa ditutupi malam lagi untuk mengerjakan warna berikutnya. Proses buka tutup malam ini dilakukan berkali-kali sampai warna yang kita inginkan terwujud. Tapi kalau cuma dua warna misal coklat dan putik ga perlu ribet berkali-kali tutup buka area kain dengan malam lha ya…
Setelah pencelupan, lilin-lilin dibersihkan dengan merebus di air panas. Proses ini disebut Nglorot. Proses terakhir adalah pencucian dan pengeringan.
Nah, salah satu hal yang penting dalam membatik adalah teknik memanaskan lilin malam. Pembatik itu harus ekstra sabar karena selain fokus pada pengerjaan mencanting, juga harus mengurus lilin malam yang dipanaskan agar tidak cepat kering juga tidak cepat habis. Ini ribetnya kalau memanaskan lilin dengan kompor biasa. Karena panasnya tidak bisa dikontrol.
Kendala lain yang ditemui pada kompor batik manual adalah bahan bakarnya. Tentu saja masih menggunakan minyak tanah. Kita tahu bahwa minyak tanah ini sudah jarang ditemui, harganya mahal pula. Alternatif lain, adalah dengan menggunakan kompor listrik biasa, tapi biasanya kompor jenis itu menyedot tenaga listrik yang besar (biasanya 300 watt) sehingga tagihan listrik juga membengkak. Suhunya juga tidak bisa disetel otomatis, dan bisa terjadi overheat, atau terlalu panas sehingga bisa gosong. Belum lagi tetesan dari malam yang mencair yang ga sengaja mengenai kompor listrik itu, kalau kena bisa konslet deh.
Untungnya sekarang ada kompor batik listrik Astoetik yang sangat ramah lingkungan. Kompor ini asli produk Indonesia lho. Hasil karya anak negeri. Bisa dilirik nih sama pembatik atau yang mau belajar batik, karena punya beberapa keunggulan, diantaranya:
- Suhu bisa diatur secara otomatis dan ramah lingkungan karena menggunakan sistem PID (Proportional Integtral Derivative) controller untuk mengatur elemen pemanas.
- Bisa mendeteksi jenis malam yang diguanakan sehingga bisa menentukan otomatis suhu yang akan digunakan. Perlu diketahui jenis malam itu ada malam klowong, tembokan, dan parafin. Dengan fitur ini kita tidak usah mengecilkan dan membesarkan panas secara manual.
- Lebih hemat energi. Kompor batik listrik Astoetik lebih efisien penggunaan energinya sebesar 65% jika dibandingkan dengan kompor listrik biasa, dan 95% jika dibandingkan dengan kompor minyak tanah.
- Ada garansi juga.
Kompor batik Astoetik ini bermacam varian. Ada yang memiliki bodi tanah liat, alumunium, ada juga kompor yang bermotif batik. Harganya gak mahal kok, mulai dari 290 ribu sampai 350 ribu. Berikut spesifikasinya.
Menyelami dengan Bangga Produk Negeri Sendiri di Pameran Produksi Indonesia 2015
Suatu hari di facebook, saya melihat post tentang Pameran Produksi Indonesia. Acaranya seru karena diramaikan oleh tenant-tenant yang memiliki produk-produk berkualitas. Selain itu banjir hadiah lagi. Saya pun tertarik datang, lumayanlah cuci mata, dan juga siapa tahu dapat barang diskon karena brandnya bagus-bagus. Acara tiap harinya juga berbeda-beda. Saya tertarik datang di hari pertama, karena ada talkshow dari owner Kebab Turki Baba Rafi serta program dari Baba Rafi yang membagikan gratis 100 pcs kebab. Wow!
Pameran Produksi Indonesia biasanya diadakan tahunan. Pada tahun 2015 kali ini di adakan di Surabaya Jawa Timur. Tepatnya di Convention Hall Grand City. Ini merupakan program pemerintah khususnya Kementerian Perindutrian. Tujuannya agar masyarakat mengenal kemampuan industri dalam negeri, ga kalah sama produk luar. Dengan demikian, masyarakat bisa meningkatkan kecintaannya dan bangga pada produk negeri sendiri.
Tibalah saya di Convex Grand City. Masuknya gratis, tanpa dipungut biaya. Yang ikut pameran ini banyak banget. Dari kelas UKM hingga pabrik-pabrik besar ada. Totalnya 159 peserta. Barangnya apa saja? Macam-macam pula tentunya. Mulai dari kerajinan dan perhiasan, makanan, minuman, kosmetik dan herbal, tas, kulit dan alas kaki, karpet, sepatu, garmen, fashion, tekstil dan tenun, furnitur, industri aneka, alat transportasi dan pendukung kayak sepeda, sepeda listrik, traktor, mobil, kapal, pesawat, ada juga alat rumah tangga dan bangunan, alsintan, alkes dan permesinan. Tak luput juga ada stan-stan balai Kementerian Perindustrian. Sambil berkeliling menclok sana menclok sini. Akhirnya saya jajan di tiga stan ini.
1. Sendok Kayu
Dari namanya saja mungkin orang langsung berpikir stan ini menjual sendok dan peralatan makan lain dari kayu yang unik nan lucu. Tapi sebenarnya tidak demikian. Sendok Kayu adalah brand dari sebuah produuk dessert. Pastinya identik dengan yang manis-manis dan lezat. Penyuka dessert seperti es krim apalagi olahan dari durian bisa mampir ke sini.
Sendok kayu menawarkan produk yang menggugah selera, diantaranya Parfeti, yaitu es krim sorbet multi layer dan sandwich ice cream; Mooncakes van Durians alias kue bulan yang bersalut kulit chewy, sehat tanpa dioven, dikemas dalam kemasan tunggal ada juga yang satu kemasan isi 6 pcs; Durian Petite, yaitu durian asli tanpa dicampur krim kemudian disalut kulit tipis, tersedia rasa original dan campuran.
Saya pun memilih Parfeti. Parfeti ini sejenis es krim sorbet yang intinya ada duriannya. Jadi ada varian durian dengan oreo, durian dengan strawberi, serta durian dengan green tea. Yang saya coba adalah rasa Durian strawberi (Strawberry Love). Kemasan mininya cuma Rp. 15.000 isi 150 ml. Ada juga kemasan jug yang lebih besar. Setelah saya beli nggak langsung dicoba. Dicobainnya di rumah 5 jam kemudian setelah saya beli. Walhasil esnya bercampur akhirnya saya biarkan beku dulu. Setelah beku lagi rasanya tetap enak lho. Di dalamnya buah asli 100%, bukan perisa kayak es krim biasa. Terasa banget butir-butir strawberi dan ada potongan daging durian yang belum hancur. Selain itu ada juga beberpa butir kismis. Rasanya hmmm lezat dan puas! Kapan-kapan kayaknya bakal repeat order nih yang kemasan jug. hahaha!
2. Narwastu
Narwastu merupakan produk perawatan kecantikan tubuh. Kenapa saya tertarik mendatangi stan ini? Karena ada produk yang saya cari hehehe. Narwastu sudah membuka gerai di beberapa mall di Surabaya. Jadi brand awarenessnya di saya masih nempel. Banyak produk yang dipajang Narwastu seperti body scrub, body lotion, massage oil, VCO (virgin coconut oil), lightening cream buat ketiak, sabun-sabun herbal, foot cream, foot scrub, aroma therapy, ratus, essential oil, fragrance oil, potpoury, dan peralatan ratus serta aromatherapy.
Selama pameran ini setiap pembelanjaan Rp. 100.000 berhadiah langsung body lotion. Begitu saya datang langsung ditawari buat hand spa gratis. Perawatan pembersihan tangan dengan body scrub. Uniknya, body scrubnya nggak lengket, lho. Habis scrub dengan body scrub bisa langsung dibubuhi body lotion tanpa perlu dibilas! Keren, kan? Udah wangi, bersih, daki luntur semua, gak perlu dibilas, juga bisa memutihkan dengan pemakaian teratur.
Akhirnya saya ambil body scrub kemasan kecil varian kopi yang juga bisa membantu mengatasi selulit dan stretchmark. Selain itu saya masukin ratus rebus yang memang saya cari. Biasalah emak-emak beranak butuh program peremajaan biar suami seneng. Konon dijamin rapat hihihihi.
3. Wahyu Rotan
Wahyu rotan merupakan produsen furniture dan aksesoris rumah tangga berbahan rotan. Ada kursi, ayunan, sampai perintilan kecil-kecil seperti keranjang rotan. Barangnya unik-unik dan cantik-cantik. Buat organizer barang atau memperindah interior rumah bisa tuh.
Saya kecantol dengan keranjang dan benda-benda penyimpan cantik warna-warni. Kalau bandingin harga dengan di salah satu mall Surabaya jauh banget. Contohnya keranjang ukuran sejengkal tangan saya lebih dikit, di mall itu dijual dengan harga 85 ribu, tapi di sini cuma 35ribu coba! Murah banget kan? Katanya perusahaan ini tidak menerima ecer. Secara dia biasa ekspor yang sekali jual dalam jumlah banyak. Kalau partaian untuk konsumen dalam negeri masih bisa. Karena mumpung pameran, dia menjual barang-barang sisa produksi yang belum terjual.
Sebenarnya saya pengeeeen banget ambil keranjang bentuk mobil-mobilan. Anakku juga pasti suka. Apalagi pas kesana diliatin ajah sama anakku, sampe nangis-nangis karena pengen ngambil terus gak boleh. Apa pasal? Produk yang satu itu gak dijual. Yaaah, sayang banget. Tapi mau apalagi. Gak dijual karena sudah ada yang beli.
Akhirnya saya ambil keranjang bentuk stroller, buat naruh-naruh camilan. Buat pajangan juga bagus. Selain itu saya borong kotak seperti kotak harta karun. Nah, buat kalian yang pengen hunting furniture unik dari rotan cepetan ke sini. Cepat habis soalnya. Kalau ke tempat produksinya sih bisa tapi jauh di Gresik, dan gak terima eceran.
Kalau sekadar cuci mata ga percuma juga. Karena beberapa tenant menawarkan produk gratisnya. Misalnya Khong Guan, melalui SPG-nya dia menawarkan sampel biskuit gratis untuk dicoba. Terus ada stannya Tjiwi Kimia, lewat produknya SiDu, dia bagi-bagikan gratis kertas pembelajaran kreatif untuk balita. Wah, cocok banget nih buat anak saya. Apalagi dia seneng kereta. Karena ada kertas untuk menggunting lipat menjadi papercraft, kertas mewarnai, dan gunting tempel. Sekali lagi GRATIS!
Kalau bawa anak mungkin bisa terhibur juga. Anak saya yang 4 tahun sangat aktif lari kesana-kemari. Gak bisa diem pokoknya. Tapi anteng dan perhatian kalau sudah nemu tempat yang menarik baginya. Dia duduk anteng di stan ITS Jurusan Teknik Multimedia dan Jaringan karena ada kartun-kartun di layar TVnya. Terus juga sempat nangkring di stan PT Dirgantara Indonesia. Apalagi kalau bukan mengamati simulasi di dalam kokpit sebagai pilot. Sempat takjub pula di stan miniatur perkapalan.
Bagaimana? Tertarik ke sini? Buruan! Karena Pameran Produksi Indonesia 2015 di Grand City Surabaya ini berlangsung 6-9 Agustus 2015. Ada berbagai penawaran menarik, kuis-kuis berhadiah, dan produk-produk berkualitas. Buat kalian yang gemar berwirausaha, ada program-program reseller dari tenant, juga ada pelatihan -pelatihan industri seperti batik, pembuatan sepatu, dll.