Interlac, Solusi Jitu Untuk Bayi Kolik
Hi Moms! Pernah tidak si kecil mengalami rewel yang berkepanjangan, susah dihentikan, tapi penyebabnya tidak jelas? Say pernah nih, padahal si bayi ini dalam keadaan sehat. Tidak ada demam, tidak batpil, popok sudah diganti, nangisnya masih saja tidak berhenti. Diberi ASI sudah, ditimang-timang sudah, sampai dijampi-jampi sama neneknya tapi masih saja tidak tenang. Nah, kita patut curiga kondisi ini adalah kolik. Kondisi ini sering diabaikana oleh orang tua, karena si kecil dianggap rewel biasa. Padahal risiko jangka panjangnya ada, lho. Yuk, kita mengenal lebih jauh tentang kolik!
Ciri-ciri Kolik
Kolik adalah kondisi yang sering kali membuat orang tua khawatir, terutama pada bayi yang merengek atau menangis secara berlebihan tanpa alasan yang jelas. Kolik terjadi di usia 2 minggu sampai 4 bulan. Biasanya bayi akan rewel di sore sampai malam hari.
Menurut penelitian, 1 dari 4 bayi baru lahir berisiko terkena kolik. Sebagian besar Moms kayaknya sama deh dengan yang aku alami. Begitu bayi rewel tidak berhenti-berhenti, mode panic: on! Tangisannya itu loh, meraung-raung. Tidur kita juga akan terganggu.
Penyebab Kolik
Meskipun kolik pada bayi umumnya dianggap sebagai fase perkembangan yang sementara, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara kolik dan Gut-Brain Axis (GBA).
Gut-Brain Axis (GBA):
GBA merujuk pada saling keterkaitan antara sistem pencernaan (usus) dengan otak. Komunikasi dua arah antara usus dan otak terjadi melalui berbagai jalur, termasuk sistem saraf, sistem hormonal, dan mikrobiota usus. GBA berperan dalam regulasi fungsi usus, respon imun, dan bahkan pengaruh terhadap kesehatan mental.
Hubungan antara Kolik dan GBA:
- Mikrobiota Usus: Penelitian telah menunjukkan bahwa mikrobiota usus, komunitas bakteri yang tinggal di saluran pencernaan, dapat mempengaruhi kesehatan usus dan bahkan memainkan peran dalam perkembangan kolik. Ketidakseimbangan mikrobiota usus dapat menyebabkan peradangan dan gangguan pencernaan.
- Stres dan Sistem Saraf: Kolik dapat memicu stres pada bayi, dan stres dapat memengaruhi GBA. Sistem saraf enterik (ENS), juga dikenal sebagai “otak usus,” memiliki kemampuan untuk memproses informasi secara independen, tetapi juga berinteraksi dengan otak pusat. Stres pada bayi dapat memicu reaksi di ENS dan memberikan dampak pada perilaku kolik.
- Pertimbangan Diet: Pola makan dan nutrisi juga memainkan peran penting dalam hubungan antara kolik dan GBA. Pada beberapa kasus, intoleransi makanan atau alergi dapat menjadi pemicu kolik. Makanan yang tidak cocok dapat merangsang respons peradangan dalam usus dan memengaruhi keseimbangan mikrobiota.
- Dampak Jangka Panjang: Jika tidak didiagnosa dan diterapi, maka si kecil yang terkena kolik akan berisiko lebih tinggi menfalami ADHD atau kesulitan berkonsentrasi, nyeri pada perut, dermatitis atopic, alergi, rhinitis, maupun asma.
Cara Mengatasi Kolik
Karena kolik salah satunya disebabkan oleh ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna, maka cara mengatasinya adalah sebagai berikut.
- Pemberian ASI: ASI mengandung probiotik alami dan nutrisi yang mendukung perkembangan mikrobiota usus yang sehat. Menyusui dapat membantu meningkatkan kesehatan usus bayi.
- Probiotik: Pemberian probiotik tertentu dapat membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus dan mengurangi gejala kolik pada bayi.
- Pantau Pola Makan: Jika ditemukan adanya intoleransi makanan atau alergi, penyesuaian pola makan bayi atau ibu menyusui dapat membantu mengurangi gejala kolik.
- Manajemen Stres: Upaya untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi stres pada bayi.
Patut digaris bawahi, bayi penderita kolik memiliki jumlah probiotik Lactobacillus atau bakteri baik yang lebih rendah dan bakteri jahat yang lebih tinggi dibandingkan bayi sehat. Lalu bagaimana agar seimbang? Sederhana saja, tambah probiotiknya. Usahakan selalu ASI, dan konsumsi probiotik khusus, yaitu Interlac.
Memang sih, probiotik lain juga banyak. Tapi kebanyakan formulasinya campuran beberapa bakteri baik. Biasanya campuran Lactobacillus, tapi beda strainnya. Meskipun sama-sama bakteri Lactobacillus, kalau strain atau jenisnya beda akan memberi manfaat yang beda juga. Nah, kalau Interlac ini fokus strain tunggal saja bukan campuran. Emangnya bakteri tunggal sama yang campuran bagus yang tunggal? Sudah dijelaskan sebelumnya, beda strain beda manfaat. Untuk kasus kolik dan pencernaan, aku sudah coba, Interlac ahlinya karena sudah teruji klinis.
Interlac, Suplemen Probiotik Untuk Kolik dan Masalah Pencernaan
Interlac adalah suplemen probiotik hasil kerjasama PT Interbat dengan BioGaia yang dikenal sebagai World Leader in Probiotics, salah satu perusahaan probiotik terbesar di Dunia. Produk probiotik Interlac menggunakan strain-strain Lactobacillus reuteri yang dipatenkan. Jadi hanya Interlac yang punya, tidak ada di merek lain.
Interlac sudah teruji klinis sehingga makin yakin menggunakannya. Sampai Desember 2022, strain Lactobacillus reuteri yang digunakan Interlac sudah didukung 258 uji klinis pada lebih dari 21.000 partisipan, dan merupakan strain probiotik berpaten dengan uji klinis terbanyak di dunia. Lactobacillus reuteri di Interlac sudah teruji klinis untuk bayi baru lahir, balita, anak-anak, dewasa dan bahkan pada ibu hamil dan bayi prematur.
INTERLACĀ® dengan kandungan Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah satu-satunya solusi yang teruji klinis dan direkomendasi sebagai terapi dan pencegahan kolik dengan efikasi dan keamanan yang terbukti. Interlac aman digunakan untuk bayi yang baru lahir ya, Moms. Dari hasil studi, penggunaan Interlac setelah 1 minggu dapat menurunkan waktu menangis pada bayi hingga 74%, bahkan hasilnya sudah Nampak mulai hari pertama pemakaian. Tingkat keberhasilan penurunan durasi menangis bayi yang diterapi dengan Interlac itu 95%.
Kok bisa sih? Soalnya, cara kerja Interlac itu meningkatkan jumlah bakteri baik dan mengurangi bakteri jahat/patogen di saluran cerna, juga dalam pup si kecil terjadi pengurangan jumlah bakteri E.Coli yang membahayakan. Selain itu, Interlac juga dapat mengurangi gas dan meningkatkan pola gerakan usus. Maka pemberian asupan probiotik sejak dini menjadi langkah penting dalam memelihara kesehatan bayi.
Nah, kalau bayi sudah tidak rewel-rewelan kan kualitas hidup kita sebagai orang tua juga menigkat. Lebih tenang, tidak mudah stress juga, tidur menjadi cukup. Kalau ibu stres, hormon oksitosin berkurang, otomatis susah keluar. Sebaliknya, jika si kecil sudah tidak sering menangis, stress ibu berkurang, menyusui jadi lancar.
Lalu gimana sih, dosis Interlac untuk bayi? Interlac cukup digunakan 5 tetes 1x sehari. Caranya bisa diteteskan ke sendok dulu ya Moms. Rasanya ini netral, tidak ada rasa. Jadi jangan khawatir si kecil akan kepahitan atau kemanisan, sehingga cocok dan aman untuk bayi baru lahir.
Ketika si kecil terkena kolik beli Interlac gampang kok. Soalnya Interlac bisa dibeli tanpa resep dokter. Tinggal ke baby shop, apotek, atau outlet modern seperti Guardian, Watsons, Boots, supermarket, dll. Secara online, Interlac bisa dibeli di Interbat Official Shop e-commerce kesayangan.
Interlac mendukung terbentuknya generasi emas, di mana Golden Period of Invention itu dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang menentukan kesehatan dan perkembangan orak anak di masa mendatang. Maka, tidak hanya nutrisi yang diperhatikan tapi juga suplementasi bakteri baiknya karena memiliki peranan yang sama pentingnya.
Semoga bermanfaat ya, Moms!