Merancang Kesehatan Sejak Kehamilan
Mempersiapkan kesehatan sejak dini untuk investasi di masa tua. Kalimat itu tak banyak dimengerti oleh orang-orang awam. Kata kuncinya terletak pada ‘sejak dini’. Apakah arti sejak dini itu? Apakah sejak sebelum sakit, sejak bayi, anak-anak, atau kapan? Saya mengadakan survei kecil-kecilan pada orang-orang di kantor saya. Mereka berjumlah 8 orang dan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Mayoritas menjawab sejak bayi, sebanyak 4 responden. Sedangkan yang lain menjawab sejak dalam kandungan sebanyak 2 responden, dan sejak batita juga 2 responden. Dapat disimpulkan bahwa yang menjawab mempersiapkan kesehatan sejak dini itu berarti sejak kehamilan, sangat sedikit.
Sekarang mari kita tilik arti kata ‘SEHAT’. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat memiliki banyak arti.
sehat/se·hat/ /séhat/ a 1 baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit); waras: sampai tua ia tetap — karena rajin berolahraga; 2 (yang) mendatangkan kebaikan pada badan: makanan dan lingkungan yang — diperlukan bagi pertumbuhan anak-anak; 3 sembuh dari sakit: dokter yang merawatnya menyatakan ia telah — dan boleh pulang segera; 4 ki baik dan normal (tentang pikiran); 5 boleh dipercaya atau masuk akal (tentang pendapat, usul, alasan, dan sebagainya); 6 berjalan dengan baik atau sebagaimana mestinya (tentang keadaan keuangan, ekonomi, dan sebagainya); 7 dijalankan dengan hati-hati dan baik-baik (tentang politik dan sebagainya);
Katakanlah makna sehat itu hanya yang berkaitan dengan tubuh manusia. Maka, kita kerucutkan makna sehat menjadi baik seluruh badan serta bagian-bagiannya, tidak sakit, tidak cacat, juga baik dan normal secara pikiran. Artinya, sehat adalah baik dan normal secara jasmani dan rohani.
Sebenarnya makna sehat wajib dirancang sejak seorang ibu dinyatakan hamil. Bahkan jauh sebelum kehamilan terjadi, yaitu saat merencanakan kehamilan. Mengapa? Tentu kita mengharapkan bayi yang lahir sehat wal afiat, normal, sempurna, tidak sakit, tidak cacat. Itulah sehat.
Oleh karena itu, perkembangan janin dalam kandungan dari minggu ke minggu yang bertahap itu sangat menentukan apakah nanti bayi lahir sehat atau tidak. Mari kita simak perkembangan janin dari minggu ke minggu.
Trimester Pertama
Pada minggu-minggu pertama, dalam rahim ibu terjadi pembuahan. Sel yang berhasil dibuahi berbentuk seperti gumpalan darah dan mengalami proses penempelan pada dinding rahim. Pada minggu ke-6, embrio terlihat seperti kecebong. Kita dapat mengenali bentuk kepala, ekor, tangan dan anggota badan lain yang seperti tunas. Di sini juga terjadi pembentukan cikal-bakal jantung, hati, paru-paru, dan kelenjar tiroid. Pada minggu ke-8 panjang janin mencapai 25-30 mm. Organ reproduksi, kartilago mulai terbentuk. Telinga luar juga terbentuk sempurna. Sedangkan mata membentuk pigmen. Pada minggu ke-12 janin sudah mencapai 8 cm. Seluruh organ vital sudah terbentuk. Wajah janin mulai jelas karena mata dan telinga sangat dekat ke bentuk akhirnya. Ginjal janin mulai mengeluarkan urin, dan sudah ada refleks gerak tanpa kita sadari.
Trimester Kedua
Pada minggu ke-13 sampai ke-18 janin mengalami fase penting dari tumbuh kembang organnya. Oleh karena itu nutrisi jangan terlewatkan terutama vitamin C dan zat besi. Tulang rangka semakin berkembang, tangan dan kaki memanjang, rambut kepala, dan bulu mata semakin tebal pada minggu ke-15. Pendengaran mulai aktif pada fase ini. Pada minggu ke-19 janin semakin besar dan aktif bergerak. Gigi susu mulai terbentuk dalam gusi. Pada minggu ke-20 pembentukan alat vital janin hampir selesai. Pada minggu ke-26 beratnya bisa mencapai 700 gram. Lemak-lemak di bawah kulit mulai terbentuk. Memasuki minggu ke-27 janin sudah bisa membuka matanya, ia juga belajar mengisap jempolnya.
Trimester Ketiga
Pada minggu ke-28 janin memasuki usia prematur. Bentuknya sudah sempurna. Pada minggu ke-30 janin sudah bisa membedakan adanya cahaya dan gelap. Minggu ke-34 janin bertambah beratnya dan bisa mencapai 2 kg. Matanya mulai sensitif terhadap cahaya. Pada minggu ke-35 kepala bayi sudah berada di bawah dan kaki di atas. Minggu ke-38 lemak-lemak janin mulai banyak. Kulitnya menjadi pink. Rambut dan kukunya mulai panjang. Pada minggu ke 39-40 janin sudah siap lahir.
Nah, jadi tahu bukan? Terutama trimester pertama kehamilan, yang merupakan fase utama cikal-bakal perkembangan janin. Di situlah tunas otak, jantung, paru-paru, panca indra, tangan dan kaki mulai berkembang. Jika terserang suatu masalah (misalnya virus berbahaya atau kekurangan suatu nutrisi), janin gagal berkembang sehingga menjadi cacat, lambat tumbuh kembangnya, atau terserang penyakit. Jika terjadi gangguan perkembangan organ kaki, maka kelak bayi akan lumpuh, jika yang terhambat perkembangan pendengaran, maka ia akan menjadi tuli, jika paru-paru yang gagal berkembang sempurna, maka nanti akan ada masalah penyakit pernapasannya. Sementara pada waktu awal terbentuknya embrio, kebanyakan kita belum menyadari bahwa kita hamil. Jadi, antisipasinya merancang kesehatan anak sejatinya dilakukan sejak merencanakan kehamilan.
Lalu apa yang harus dilakukan saat merencanakan kehamilan?
Melakukan serangkaian tes sebelum hamil
Saat merencanakan kehamilan, kita sudah harus memenuhi nutrisi baik sehari-hari. Selain itu, konsultasikan dengan dokter, apakah perlu melakukan tes yang umum menyebabkan masalah pada janin nantinya. Misalnya:
- Cek Virus Rubella, cytomegalovirus, herpes simplex genitalia atau varicella zoster untuk menghindari cacat janin.
- Cek virus hepatitis baik hepatitis A, B, dan C serta HIV. Jika ada virus ini besar kemungkinan akan ditularkan pada janin.
- Cek Toksoplasmosis. Virus Toksoplasma bisa menyebabkan cacat janin dan keguguran.
- Penyakit Seksual Menular. Adanya penyakit ini pada calon ibu dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi.
- Cek penyakit genetik, misalnya asma, kencing manis, dan penyakit jantung. Karena ibu hamil dengan mengidap penyakit ini membahayakan dirinya dan bayinya jika tidak melakukan pengobatan dengan benar.
- Penyakit kekurangan zat besi. Contohnya anemia dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir prematur.
Jika hasil pemeriksaan sehat, maka kehamilan kita juga akan sehat. Jika positif menderita suatu penyakit, sebaiknya tunda dulu kehamilan kita. Obati sampai kita dinyatakan sehat kembali. Seandainya penyakit itu kecil kemungkinan diobati, lakukan kontrol kehamilan dan perawatan penyakit yang diderita di bawah pengawasan dokter. Setelah kita dinyatakan positif hamil, barulah kita wajib disiplin menghindari hal-hal yang berbahaya serta melakukan hal-hal tertentu yang sangat dibutuhkan selama kehamilan.
Apa yang harus dihindari?
Banyak hal-hal berbahaya yang harus dihindari seminimal mungkin oleh ibu hamil, diantaranya:
Mengonsumsi obat dan kosmetik sembarangan. Ada beberapa obat yang bisa mengganggu peredaran darah di otak bayi, ada juga yang bisa merusak perkembangan janin. Kosmetik bermerkuri dan yang mengandung hidrokuinon juga dapat memasuki janin sehingga bisa membahayakannya. Maka, jangan konsumsi obat sembarangan tanpa konsultasi dokter. Demikian pula kosmetik, pilih yang aman dan legal.
Gaya hidup tidak sehat seperti minum alkohol dan merokok. Alkohol sudah terbukti menimbulkan banyak gangguan kehamilan bahkan janinnya dapat mengalami Fetal Alcohol Syndrome yang mengakibatkan kelainan fisik dan otak bayi. Sedangkan rokok tentu saja meracuni diri dan janin.
Polusi. Polusi bisa dari polusi udara, air, dan bahan-bahan yang akrab di sekitar kita. Udara bisa saja mengandung cemaran timbal, partikulat diesel, karbonmonoksida yang buruk bagi pernapasan kita. Selain itu juga memengaruhi otak janin yang sedang berkembang. Kita juga harus selektif memilih air, baik untuk minum maupun pemakaian harian. Jauhi air yang mengandung polusi logam berat. Bahan-bahan pengemas makanan seperti styrofoam yang terkena panas akan menguap menghasilkan senyawa pemicu kanker.
Mitos yang tidak benar. Tentunya banyak mitos berseliweran sebagai wejangan untuk ibu hamil. Ada yang benar, ada yang tidak masuk akal dan salah sama sekali, juga ada yang tidak benar tapi bermanfaat bagi ibu hamil. Misalnya, mitos ibu hamil wajib membawa gunting kemana saja ia pergi agar dirinya dan janinnya aman. Itu tidak perlu kita yakini. Ada lagi mitos seputar nutrisi. Misalnya mengonsumsi air kacang hijau agar rambut bayi lebat dan hitam. Ini tidak sepenuhnya benar karena rambut berkaitan dengan hal genetik. Namun, ini baik untuk kesehatan karena kacang hijau mengandung vitamin B1, vitamin B2, folat dan asam-asam amino.
Apa yang harus dilakukan?
Pemenuhan Nutrisi
Mencukupi nutrisi untuk perkembangan otak dan tubuh janin harus dilakukan oleh ibu hamil. Sebaiknya ibu hamil jangan cari makanan enak saja tapi kandungan gizinya kurang. Protein sangat penting dikonsumsi sehari-hari karena merupakan zat pembangun dan pembentuk darah. Protein dibutuhkan 10 gram lebih banyak dari biasanya, atau sekitar 60 gram per harinya. Konsumsilah protein yang mudah didapat seperti tempe, kacang-kacangan, putih telur, dan daging.
Sejak kandungan berumur 6 bulan, otak bayi tumbuh dengan cepat. Sel-sel otak yang bercabang merupakan tanda perkembangan otak yang baik. Nutrisi yang lengkap dan seimbang sangat penting dalam fase ini, terutama asam folat, vitamin B1, B6, yodium, zat besi, Vitamin A, C, E, dan asam lemak omega 3, 6, dan 9.
Olah raga
Olah raga bagi ibu hamil atau senam hamil dapat membantu kelancaran persalinan nantinya. Selain itu, olah raga saat hamil juga bisa meningkatkan IQ dan kemampuan mengingat kosa kata bagi janin. Hal ini karena aliran darah lancar selama ibu berolah raga dan berefek pada janin. Dengan demikian aliran oksigen pada janin juga lancar sehingga perkembangan janin termasuk otaknya terpacu pesat.
Sehatkan jiwa
Tak dapat dipungkiri ibu hamil yang senang dengan kehamilannya juga bisa mengalami masalah dalam kehidupannya. Masalah ini bisa mengakibatkan stres. Stres bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan janin, termasuk otaknya. Saat stres, hormon-hormon yang tidak diinginkan juga bisa diproduksi. Misalnya corticotrophin-releasing hormone (CRH). Salah satu dampak CRH bagi janin adalah kelahiran prematur sampai keguguran karena CRH merangsang protaglandin dan zat kimia lain yang merangsang kontraksi rahim. Adanya hormon CRH juga merangsang hormon stres lain yaitu kortisol. Paparan kortisol yang tinggi bisa meningkatkan risiko autisme, hiperaktif, bahkan skizofrenia. Oleh karena itu, jauhi stres dengan menghadirkan rasa ikhlas menjalani kehamilan tanpa merasa kehamilan adalah beban. Orang-orang di sekitar ibu hamil juga harus menjaga perasaan dan kondisi ibu hamil. Lakukanlah relaksasi jika perlu.
Belanja Rumah Sakit
Belanja? Membeli rumah sakit maksudnya? Oh, tidak! Bukan itu. Jadi kita harus melakukan semacam window shopping dan membandingkan antar rumah sakit tempat kita kontrol kehamilan dan persalinan nanti. Bukan cuma harganya tapi juga fasilitasnya. Apakah ramah ibu dan ramah bayi?
Okelah, mungkin sedikit sekali yang bisa dibilang rumah sakit ramah ibu. Minimal rumah sakit itu haruslah ramah bayi. Ini berkaitan dengan nasib nutrisi bayi setelah lahir nanti. Harus ASI. Katanya mau membentuk anak sehat biar tuanya juga nggak sakit-sakitan? Ya ASI jawabannya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 bahwa ASI eksklusif wajib selama 6 bulan.
Biasanya nih, malah pihak rumah sakit yang mencemari bayi dengan nutrisi lain seperti susu formula. Melihat ASI si ibu tidak keluar, rumah sakit langsung menawarkan susu formula pada si ibu. Bagaimana ASI bisa keluar kalau sudah disumpel duluan dengan susu formula?
Pada awal kelahiran, susu ibu seolah-olah tidak keluar, maka perlulah dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Hal ini harus dilakukan minimal selama 1 jam dengan membiarkan bayi merangkak di atas ibu untuk menemukan puting ibu dengan usahanya sendiri. IMD juga berfungsi meningkatkan bonding antara ibu dan bayi. Sayangnya tidak semua rumah sakit yang bisa melaksanakan ini terutama jika kelahiran bayi dilakukan secara operasi Sectio Caesarean (SC).
Jadi si ibu harus pintar nih menemukan provider kelahiran mana yang cocok bagi dirinya dan bayinya. Agar si bayi begitu lahir bisa disusui. Nah, saat saya jalan-jalan secara online, saya melihat-lihat Mayapada Hospital. Mayapada Hospital merupakan salah satu rumah sakit yang PRO ASI. Fasilitas dan peralatannya sangat lengkap termasuk USG 3D dan 4D. Bayi lahir normal maupun sectio bisa langsung IMD. Selain itu dalam paket-paket melahirkannya terdapat fasilitas:
• Edukasi pijat bayi
• Konseling laktasi
• Senam hamil 2 kali (triwulan ketiga)
• Cek pendengaran bayi (OAE)
• Pemberian vaksin polio dan hepatitis B
• Konsultasi kunjungan dokter spesialis bedah plastik (body contour pasca persalinan)
Pelayanan dan fasilitas obgyn lainnya bisa dilihat di sini.
Lalu dimana sih Mayapada Hospital itu? Mayapada Hospital ada dua cabang, yakni di Jakarta dan Tangerang.
Yuk persiapkan kesehatan generasi penerus kita sejak dini dengan langkah yang tepat!
Diolah dari:
Novi. 2015. Mencetak Anak Genius Sejak Dalam Kandungan. Yogyakarta: Diva Press.
Partic, Li. 2014. Perisai Segala Penyakit. Jakarta: Elex Media.
http://kbbi.web.id
http://mayapadahospital.com
Jangan Ragu Katakan ‘IYA BOLEH’ Saat Si Kecil Bereksplorasi
Hai Bunda! Siapa yang suka melarang si kecil saat beraktivitas? Jangan gini, jangan gitu, awas nanti gini, nanti gitu. Padahal kegiatannya aman-aman saja. Apa sih alasan bunda berkata jangan? Takut rumah kotor? Takut si kecil kenapa-napa?
Sama sih, seperti saya. Saya kerap kali berkata sejuta jangan. Misal saat si kecil mencoba cuci tangan sendiri di wastafel, langsung saya teriaki: “Jangan main air, sini bunda cucikan tangannya.” Pun saat si kecil makan sendiri dengan sendok yang otomatis masih tumpah-tumpah, saya langsung mencegah. “Jangan makan sendirilah, lihat nih, kotor.”
Baca juga: Bebaskan Eksplorasi Si Kecil, Lindungi dengan Nutrisi
Tak hanya di dalam rumah, kegiatan mereka di luar pun mungkin mereka akrab dengan ‘jangan-jangan’ dari saya. Misal, saat si kecil mengunjungi Predator Fun Park, dia lagi lihat-lihat buaya. Otomatis nih saya bilang, “Awas, jangan dekat-dekat.” Ih, padahal itu aman meeeeen.
https://www.instagram.com/p/BQ_-WuwFMc1/?taken-by=lipartic
Saat kami sekeluarga main di danau, si kecil tertarik dengan sekumpulan angsa. Dia hendak memberi makan dengan roti. Kemudian dia mendekati tepian danau. Otomatis pula saya mencegah, “Jangan ke sana ayo balik!”
https://www.instagram.com/p/BQ_-dxelXwV/?taken-by=lipartic
Saat yang lain di tempat rekreasi, saya menemui semacam wahana outbond. Dan si kecil yang super aktif itu langsung memulai aksinya. Dengan lihai ia memanjat tebing mini itu.
https://www.instagram.com/p/BQ_-mOUFNM5/?taken-by=lipartic
Sebenarnya kalau dipikir-pikir kapan si kecil mandirinya? Kapan beraninya? Untunglah, saya ikut edukasi Parenting yang diselenggarakan oleh Dancow. Seminar Parenting yang bertema “Berkata Boleh untuk eksplorasi Membuka Potensi Maksimal Si Kecil” itu diadakan di Hotel Atria Malang, 25 Februari 2017. wiiiih, pengunjungnya membludak. Sebanyak 700 peserta ada kali ya. Maklumlah, narasumbernya keren-keren, yaitu: Dr. dr Soedjatmiko Sp(A)k MSi, Ratih Ibrahim MM Psikolog, dan Rita Ramayulis DCN, MKes. Jadi semua aspek dibahas, mulai kesehatan tumbuh kembang si kecil, psikologisnya, dan nutrisinya. Ditambah lagi acara ini dipandu oleh Bunda Shahnaz Haque.
“Siapa yang mau anaknya sehat? Siapa yang mau anaknya ceria? Siapa yang mau anaknya cerdas? Berperilaku baik?” sapa dr. Soedjatmiko mengawali presentasinya.
Semua ayah bunda berkata saya sembari mengangkat tangannya.
“Kalau gitu butuh apa? Satu: Nutrisi. Dua: Cinta. Tiga: Stimulasi,” lanjut beliau.
Nutrisi awal kehidupan untuk si kecil pastikan ASI. ASI saja selama 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan MPASI. Kadang banyak bunda yang bingung bagaimana cara membuat MPASI. Caranya gampang, buka buku KIA atau ke website Dancow parenting center. Di sana juga banyak artikel parenting dan cara merawat si kecil sesuai tumbuh kembangnya.
Agar tahu nutrisi cukup atau tidak, ukur berat badan, tinggi, dan lingkar kepala anak. Kemudian catat di KMS. Amati laju grafiknya ada di zona yang mana. Kalau cukup nutrisi, otak yang semula polosan, menjadi banyak cabang-cabangnya. Dengan demikian anak semakin cerdas.
Selain dari nutrisi, hal penting lain adalah stimulasi. Stimulasi sesuai umur anak. Stimulasi akan merangsang semua potensi-potensi anak supaya berkembang optimal. Biarkan si kecil bereksplorasi. Eksplorasi boleh menjelajah, mencoba, mendalami, berdasarkan rasa ingin tahu anak.
Si kecil bisa bereksplorasi sesuai umurnya sejak lahir. Saat ia bayi, ia hanya bereksplorasi mengenal lingkungannya, dengan memaksimalkan indera penglihatan. Semakin besar, banyak hal-hal kreatif yang harus ia kenal. Jadi sesuaikan eksplorasi dengan umur si kecil. Jangan disama-ratakan. Usia tiga sampai lima tahun boleh bermain hujan-hujanan, tapi jangan disamakan dengan yang masih berumur 3 bulan disuruh hujan-hujanan juga. Nggak mungkin kan?
Hal ketiga yang penting adalah Cinta. Ini dijelaskan oleh Ratih Ibrahim MM, psikolog. Beliau nodong pertanyaan pada peserta seminar. “Anak itu bagimu apa?”
Ada yang menjawab anugerah, karunia, sampai amanah Tuhan untuk menjadi generasi penerus. Bunda Ratih pun mengamininya. Anak itu berharga. Anak adalah karunia Allah. Menjadi orang tua adalah berkat dan amanat Allah. Untuk membentuk anak yang cerdas dan berperilaku baik adalah mendidiknya dengan cinta.
Di usia 1-5 tahun, si kecil sudah bukan bayi lagi. Ia mengalami pertumbuhan otak dan tubuh yang pesat. Maka, rasa ingin tahunya besar. Tak jarang ia berkeliling ruangan, berlarian tak henti-henti. Itu eksplorasi mereka. Mereka sedang dalam usia bermain, bereksplorasi, dan bertanya.
Sebaiknya kita membolehkan si kecil bereksplorasi apapun. Jangan ragu berkata “Iya Boleh” saat si kecil bereksplorasi. Asal tidak membahayakan. Ketika si kecil bermain colokan listrik, baru kita melarangnya karena itu berpotensi bahaya.
Nah, agar kita yakin si kecil baik-baik saja dalam kegiatan eksplorasinya, lindungi dia dulu. Lindungi dengan nutrisi. Rita Ramayulis menjelaskan bahwa nutrisi untuk membentuk anak cerdas adalah dengan memberinya gizi seimbang berupa karbohidrat, protein, minyak ikan, omega 3 dan 6, serta zat besi. Selain itu, untuk melindunginya dari penyakit diperlukan Vitamin A, C, E, selenium, dan zinc.
Masalah kesehatan anak terbesar di Indonesia ini umumnya berupa diare dan infeksi saluran pernapasan yang disebut ISPA. Untuk melawan penyakit itu, kekebalan tubuh si kecil harus ditingkatkan agar tidak mudah sakit. Selain vitamin dan mineral yang disebut di atas, juga diperlukan bakteri baik untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Contohnya Lactobacillus rhamnosus. Berdasarkan penelitian, L rhamnosus terbukti menurunkan risiko diare pada si kecil.
Agar L. rhamnosus hidup dengan baik di saluran cerna, ada baiknya si kecil juga tercukupi asupan seratnya. Misalnya dengan serat pangan inulin, karena dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri baik di saluran cerna.
Tahu nggak bunda? Sekarang ada Dancow Advanced Excelnutri+ untuk usia 1 tahun ke atas, 3 tahun+ dan 5-12 tahun, produk inovasi dari Dancow sebelumnya. Bedanya, di produk susu pertumbuhan ini mengandung L. rhamnosus 3x lipat dari produk sebelumnya (Dancow Excelnutri+). Dengan demikian Dancow Advanced Excelnutri+ membantu cukupi kebutuhan nutrisi si kecil agar tetap sehat terlindungi saat aktif bereksplorasi, sehingga Bunda tidak perlu khawatir lagi membebaskan si Kecil bereksplorasi seru setiap hari. Kandungan nutrisi perlindungan Advanced EXCELNUTRI+ selain Lactobacillus rhamnosus juga ada Bifidobacterium longum, serat pangan inulin, vitamin A,C,E, serta mineral selenium dan zink.
Hmmm… sebaiknya saya mulai membiasakan diri untuk berpikiran positif. Saat si kecil mendekati akuarium buaya, katakan saja ‘iya boleh’. Toh, aman-aman saja. Ternyata dia bisa mengamati ternyata kaki buaya yang belakang berselaput, yang depan tidak ada selaput. Jumlah jari depan dan belakang pun beda. Saat si kecil mendekati danau untuk memberi makan angsa, katakan saja ‘iya boleh’. Toh, dia sudah mengkontrol diri agar tidak jatuh ke kolam. Dia jadi tahu ternyata angsa juga doyan roti. Pun saat si kecil memanjat sesuatu yang sudah jelas keamanan peralatannya, tidak perlu khawatir. Katakan ‘iya boleh’. Ia belajar mandiri dan berani.