Mi Tropicana Slim untuk Darurat Sehat Selama Ramadhan
Hidup itu harus dirawat. Mengapa? Karena hidup cuma sekali. Tujuan hidup itu menurut saya ada tiga: untuk beribadah kepada sang Pencipta, melanjutkan keturunan, dan bertahan hidup. Kalau makan enak saja tanpa memikirkan dampaknya bisa-bisa terkena penyakit. Penyakit itu umumnya datang dari makanan, lho. Harus diet nih, walau belum gemuk. Kalau ada orang yang bilang saya makan ya makan aja gak diet. Tapi harus dipilih-pilih juga dong, makan sama sayur, jangan terlalu banyak lemak, jangan asin-asin. Hmm… pengaturan makanan itu juga termasuk diet keles! Diet bukan cuma masalah pengurangan porsi makan, tapi juga meliputi jenis-jenis apa yang masuk dalam tubuh, lihat proses masaknya bagaimana, lihat bahannya tercemar atau tidak.
Saya punya anak balita. Dari bayi saya kasih dia ASI. Setelah 6 bulan dikenalkan makanan nabati seperti sayur dan buah. Pemasakannya paling bagus dikukus, ga boleh digoreng. Beberapa bulan kemudian diperkenalkan dengan daging-dagingan. Sebelum satu tahun ini makannya ga boleh gula garam. Setelah sampai satu tahun lebih makannya tetap saya jaga, ga boleh jajan sembarangan. Walau makan makanan keluarga tetap harus dijaga makanan pendamping ASInya. Betapa sehatnya kan makanan anak kecil?
Seharusnya, sampai gede juga jangan tercemar makanan yang tidak sehat. Percuma dong, di awal kehidupannya makan sehat tapi menjelang dewasa bahkan sampai mendekati akhir hidup berubah jalur memakan sembarang makanan? Dari sinilah saya terpicu, anak kecil aja makannya diatur biar gak gampang sakit masa kita ortunya gak jaga makanan?
Sebenarnya juga saya sudah melihat kerabat dekat sendiri. Menjelang usia paruh bayanya ada saja penyakit yang diderita. Ada yang mengidap diabetes, jantung, asam urat, darah tinggi. Semua pasti karena gaya hidupnya. Karena makanannya. Apalagi jika ada keturunan, maka kita lebih berisiko besar untuk mengidap penyakit yang sama (terutama diabetes).
Mumpung masih belum menginjak usia 30 tahunan, sedari sekarang saya menjaga makanan untuk diri sendiri dan keluarga termasuk anak-anak. Dimulai dari stok buah beragam di kulkas untuk dimakan 3 kali sehari sebelum makan pokok, selalu mengusahakan asupan nabati, protein seimbang, cara masak yang tepat agar nutrisi gak banyak hilang, sampai menyediakan air minum pilihan yang sehat.
Sayangnya, bagi ibu yang beraktivitas mencari nafkah juga, bulan Ramadhan merupakan bulan yang harus ketat pengaturan manajemen waktunya. Bangun pagi harus sudah siap memasak untuk sahur 2-3 jam sebelum matahari terbit bukan? Tak jarang pula makan seadanya asal perut kenyang. Misalkan nasi + kecap + telur. Udah! Kurang gizi banget kan? Bahkan, yang awalnya gak pernah sedia mi instan di rumah jadi berburu mi instan satu karton untuk jaga-jaga agar sahurnya gampang.
Sepenuhnya saya sadar bahwa mi instan itu gampang buatnya, cepat jadinya, cepat kenyangnya, tapi juga cepat dihinggapi penyakit karena mi instan sudah jadi rahasia umum merupakan salah satu makanan yang tidak sehat. Ah, mitos kali! Mungkin sekarang ini masih mitos tapi kita kan gak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Coba lihat faktanya. Mi instan itu mengandung:
- Lemak yang tinggi
- Garam yang tinggi
- MSG yang tinggi
Mi instan umumnya mengandung garam sebesar 980-1500 mg. Bayangkan jika 1 bungkus mi instan gak cukup dan pengen nambah, gimana jadinya?
Untungnya Ramadhan kali ini yang sebentar lagi akan kita jumpai, saya sudah kenal sama Mi Kering Tropicana Slim. Mi Tropicana Slim ini merupakan mi instan yang jelas beda sama mi instan biasa. Mi Tropicana Slim lebih sehat karena lemaknya rendah, garamnya rendah, proses pembuatannya lebih sehat, kaya vitamin, mineral, dan serat. Mi Tropicana Slim tersedia dalam varian: Mi Goreng Rasa Ayam Bakar dan Mi Kuah Rasa Roasted Duck.
(((Tanpa lilin)))
Biasanya mi instan setelah dimasak, menghasilkan sisa air yang keruh dan lama kelamaan makin mengental dan memadat. Inilah yang rumornya lilin di masyarakat. Lapisan lilin ini merupakan lapisan lemak. Proses pembuatan mi instan salah satunya dengan digoreng. Namanya digoreng pasti pakai minyak lah ya. Makanya setelah kita masak, mi instan menyisakan lemak di sisa air rebusannya.
Selain itu, dalam proses penggorengan, minyak yang dipanaskan akan berubah menjadi asam lemak trans dan dapat meningkatkan kolesterol jahat. Penggorengan juga akan menghasilkan radikal bebas yang menyumbang masalah peradangan sel dan risiko kanker.
Kini gak perlu khawatir dengan lilin-lilin itu karena ada Mi Kering Tropicana Slim yang proses pembuatannya melalui pemanggangan tanpa digoreng, sehingga minim lemak. Air sisa rebusannya kalau kita masak pun cenderung jernih. Tidak keruh kok.
Gambar di bawah ini yang kiri mi instan biasa. Warna air rebusannya menjadi putih keruh. Sedangkan air rebusan Mi Tropicana Slim bening sampe kelihatan jelas tuh isi mi-nya bahkan dasar pancinya juga kelihatan hehehe.
(((Rendah lemak dan rendah kalori)))
Apa yang terjadi jika kita terus-menerus memakan asupan tinggi lemak dan kalori? Gampangnya kegemukan bukan? Lemak yang berlebih disimpan di dalam jaringan tubuh. Tapi bukan cuma kegemukan risikonya, penyakit lain pun siap mengintai seperti hiperkolesterol, jantung, stroke, dll.
Mi instan salah satu makanan yang tinggi lemak dan kalori. Satu bungkusnya saja menyumbang 15-17 gram lemak dan 400-an kalori. Jadi kalau masih suka mi instan mending pilih yang sehat rendah lemak dan rendah kalori seperti Mi Tropicana Slim. Kandungan lemaknya cukup rendah karena itu tadi. Yang biasanya proses pembuatannya digoreng, Mi Tropicana Slim ini dipanggang sehingga ga ada penambahan lemak dari minyak untuk menggorengnya. Kandungan lemak per bungkusnya cuma 5 gram! Jauh, lebih rendah, bukan?
(((Rendah Garam)))
Mi Tropicana Slim lebih rendah garam juga lho. Kalau kita sedang diet untuk menurunkan berat badan, maka kita juga patut mempertimbangkan asupan natrium. Garam itu pengikat air. Makin banyak garam yang kita konsumsi maka akan menjadikan tubuh “dehidrasi”, padahal air sangat dibutuhkan untuk memperlancar metabolisme, juga menggelontorkan lemak-lemak. Garam yang berlebihan juga dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat dan berakibat pada hipertensi.
Kebutuhan garam per hari sekitar 1500-2400 mg. Sedangkan konsumsi maksimal sebanyak 7 gram atau 1 ½ sendok teh. Kebutuhan natrium yang kita makan bukan cuma dari garam yang asin itu lho. Bentuk garam yang tidak asin yang mengandung natrium berada dalam bentuk natrium sakarin, natrium nitrit, atau natrium bikarbonat. Makanan olahan biasanya mengandung berbagai macam garam tersebut dan dalam jumlah yang tinggi. Contohnya makanan kaleng, sosis, biskuit, termasuk juga mi instan! Oleh karena itu baca baik-baik nutrition facts yang ada pada kemasan. Jika kandungan natrium >0,6 g natrium/100 g maka harus diwaspadai, ya.
Kalau penyuka mi instan, amannya pilih Mi Tropicana Slim karena kandungan garamnya rendah. Dibandingkan mi instan lain yang kisaran garamnya 980-1500 mg, Mi Tropicana Slim ini cenderung lebih rendah kadar garamnya. Cuma 480 mg, lho!
(((Kaya vitamin, mineral, dan serat)))
Nah, ini yang paling penting. Biar Mi Tropicana Slim rendah ini itu, vitamin, mineral, dan seratnya ga rendah lho. Mi Tropicana Slim ini mengandung bermacam-macam vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, Asam Folat, Vitamin C, Vitamin D, dan Vitamin E. Mineral yang dikandung adalah kalsium dan zat besi. Serat pangannya sebesar 3.000 mg dan mencukupi 12% kebutuhan harian.
So, kalau pilih mi instan yang aman tanpa perlu rasa khawatir akan risiko ini itu mending pilih Mi Tropicana Slim. Buatnya gampang, simpel, cepat. Pas banget kalo kepepet sahur mendekati imsak, tinggal masak aja Mi Tropicana Slim. Ayo diborong!
Sumber Referensi:
Tropicana Slim Noodles: Saat Makan Mie Instant ‘Gak Jadi Masalah Lagi. 2015. http://www.tropicanaslim.com/tropicana-slim-noodles-saat-makan-mie-instant-gak-jadi-masalah-lagi/.
Tropicana Slim Low Fat Noodle Ayam Bakar. 2015. http://www.tropicanaslim.com/tentang-tropicana-slim/pelengkap-masakan/tropicana-slim-low-fat-noodle-ayam-bakar/
Partic, Li. 2014. Perisai Segala Penyakit. Jakarta: Elex Media Komputindo.