Month: January 2017

Cara Gaptek Membuat Konten Digital Seperti Profesional

Saya adalah blogger dan pebisnis UKM, juga ibu rumah tangga. Setiap hari saya mengurus urusan rumah tangga, dan berkutat dengan laptop. Saya masih ingat, sejarah saya memilih laptop baru di tahun 2013 lalu. Ketika itu, anak saya yang masih bayi tak sengaja menumpahkan air di atas meja dan membasahi keyboard komputer. Sehingga menjadikannya tak berdaya. Alhasil saya putuskan mengganti desktop dengan laptop, karena saya pikir laptop lebih mudah dibawa kemana-mana. Pilihan saya jatuh pada ASUS. Waktu itu saya belum memikirkan masalah prosesor. Dalam pikiran saya yang penting layarnya touchscreen, sudah include Windows 8, kan jadi kelihatan keren. Dengan anggaran 3 jutaan, laptop touchscreen sudah bisa dipeluk.

Waktu itu prosesor laptop saya adalah Intel Celeron, dibandingkan dengan Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor yang sudah dilaunching akhir-akhir ini sangat jauh kelasnya. Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dalam hal clockspeed, ghz, cache dan memori support yang dapat diproses dalam satu waktu. Core i3 ditujukan untuk Entry Level, core i5 untuk mid level, sedangkan core i7 untuk High Level. Saya pengen banget nambah laptop yang punya otak Core i7, soalnya kalau dibuat rendering video, editing gambar, animasi, maupun foto nggak akan berat. Prosesnya bisa berjalan lancar jaya secara bersama-sama. Jadi hemat waktu.

Nah, ngomong-ngomong membuat konten digital, erat kaitannya dengan hal-hal yang bersifat visual. Tidak sekadar untaian kalimat dan foto saja. Hal-hal yang lucu, tidak biasa, pasti bisa menarik perhatian. Konten digital, saya pakai untuk membuat konten marketing untuk produk-produk saya, juga untuk menghias blog agar pengunjung bisa betah berlama-lama di blog saya.

Sayangnya, saya termasuk emak yang gaptek. Tidak terlalu mahir membuat konten grafis yang menarik. Misal seputar Photoshop, saya masih awam tentang bagaimana membuat efek pencahayaan lebih dramatis, fungsi dodge, burn dll. Tapi jika teknik yang mudah-mudah saya bisa menguasainya.

Meski gaptek, hasil editing konten digital yang saya buat tidak kalah dengan yang profesional. Apa kamu juga gaptek masalah editing tapi pengen bisa membuat konten digital yang menarik seperti profesional? Ini saya bocorin perangkat lunak andalan saya yang mudah editingnya. Ini dia…

Microsoft Power Point

Power Point adalah andalan saya membuat infografis dan video explainer minimalis. Kuncinya adalah fitur story board. Fitur ini tidak gratis, tapi sangat mudah untuk dipakai bahkan oleh yang gaptek sekalipun. Berikut hasil karya saya.

Infografis hasil editing memakai Power Point ini pernah saya publish sewaktu mereview ASUS ROG.
Fitur Asuspro B8230
Ini infografis dengan mengolah materi memakai story board Power Point

Sedangkan video berikut ini adalah hasil penggabungan beberapa slideshow. Tokoh animasi di situ saya buat manual dulu dengan Photoshop. Dimaklumi ya garisnya masih gak rata hihihihi. Untuk membuat video ini, harus diperhatikan animasi dan timingnya.

Adobe Photoshop

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, saya hanya tahu sedikit masalah photoshop. Biasanya saya memakai fitur penggabungan dan menghapus layer, menghapus background, menambahkan teks, crop, dan  pengaturan brightness. Untuk memperoleh ide-ide visual, biasanya saya cari gambar-gambar gratis di Google. Jangan lupa tambahkan (.PNG) pada kata kunci pencarian di Google Images. Dengan gambar berbuntut .png kita akan mudah menggabungkan layer, tanpa harus hapus background, jadi tinggal drag-drag saja. Contoh, saya mau cari gambar wortel, masukkan saja kata kunci carrot.png. Gitu.

Hasil karya Photoshop yang membanggakan. Karena Engagementnya besar saat dishare di Facebook. Mencapai 3.735 shares, 63 comments, dan 700-an likes.
Hasil karya Photoshop yang membanggakan. Karena Engagementnya besar saat dishare di Facebook. Mencapai 3.735 shares, 63 comments, dan 700-an likes.

Corel Video Studio

Software ini berguna sekali membantu editing video untuk vlog. Saya hanya bisa memotong video, memberi teks, mengisi suara, menggabungkan beberapa file. Sejujurnya saya masih terus belajar untuk menghasilkan video ala profesional. Oh ya, kadang-kadang untuk mendapat hasil akhir video, saya harus menunggu sekian waktu agar proses renderingnya selesai. Berikut ini salah satu contoh hasil editing video saya.

Bicara tentang otak laptop Core i7, yang bagus untuk kekuatan dalam mengolah grafis yang berat itu, sebenarnya saya pengen banget punya ASUSPRO B8230. Laptop ini cocok banget untuk pebisnis seperti saya karena jaminan keamanan datanya. Buat blogging juga lancar banget untuk membuat konten kreatifnya. Menjalankan perangkat lunak untuk mengedit gambar, membuat animasi 3D, mengedit video dilibas habis tanpa tersendat-sendat.

Kenapa lagi-lagi saya melirik ASUS? Karena semua laptop ASUS telah melalui berbagai rangkaian tes seperti tes jatuh, tes keyboard, tes kebisingan, tes port, dll. Saya pernah memaparkannya di sini.

ASUSPRO B8230UA

Nah, ASUSPRO B8230 ini memiliki keunggulan-keunggulan menawan seperti berikut.

Sudah tertanam Windows 10 Original

Enak banget kan beli laptop tidak usah memikirkan instalasi OS lagi. Dalam laptop ini sudah ada Windows 10-nya. Apalagi OS ini punya fitur Bitlocker. Jika kita menggunakan flashdisk atau hardisk eksternal, fitur ini membantu mengamankan data. Saat USB ditancapkan ke portnya, kita langsung diminta password sehingga tidak mudah dibaca sembarang orang.

Prosesor Intel Skylake 15W (Intel Core i3/i5/i7) Processor

Asuspro B8230 didukung dengan Intel Skylake 15 W (i3/i5/i7) processor dengan vPro (opsional) yang dapat memenuhi kebutahan saya dalam mengelola bisnis. Memorinya juga dapat ditingkatkan menjadi 20GB dibandingkan memori laptop lainnya.

Kokoh dan solid

Asuspro B8230 ini terbuat dari ProDurable carbon fiber chassis. Bukan dari plastik sehingga lebih kuat dan kokoh. Engselnya pun kuat. Saya mencoba memegang layarnya dan menggoyang-goyangkannya. Sangat aman. Jika saya bandingkan dengan laptop lama saya yang saya bawa-bawa di tas, sangat jauh. Laptop lama saya bisa penyok terkena benturan dikit.

Ukuran mininya pas

Ukuran layar sekecil 12.5 “ antiglarenya, sangat pas saya bawa-bawa. Beratnya pun cukup ringan hanya 1,3 kg. Jika ini saya bawa dalam ransel, saya masih kuat menggendong ransel saya ditambah dengan beberapa baju bayi, popok, kosmetik bayi, buku-buku, dan alat tulis. Jika saya suka menggendong ransel di belakang, saya juga menggendong anak di depan. Betapa ringan hidup saya jika saya memiliki Asuspro B8230.

Baterai tahan lama

Baterai dapat menyalakan laptop sampai 8 jam. Baterai Li-Polymer 3 cell 49W yang dipakai di laptop ini bisa dilepas.

MIL-Spec tested

Notebook ini Lulus Uji Melebihi Standar Militer US MIL-STD 810G. Tahan banting, jika jatuh masih baik-baik saja. Tahan tekanan lebih besar 200% dibanding notebook biasa.

Fullsized backlit keyboard + Spill Resistant

Memungkinkan kita mengetik dalam gelap sekalipun, karena keyboardnya akan terang. Keyboardnya juga tahan cipratan air. Nah, ini nih kalau ketumpahan air, laptop ini masih baik-baik saja. Cepat-cepat di kibas-kibaskan, angin-anginkan, sudah deh aman. Gak khawatir lagi kalo suatu saat si kecil berulah.

Sumber: Asus.com

RAM DDR 4

Penggunaan RAM DDR4 4GB memory memungkinkan agar tidak mudah crash saat pamakaian berbagai aplikasi. Dengan demikian performa laptop semakin cepat.

Bisa dibuka 180′

Desainnya sangat stylish. Kalau laptop lama saya bisa terbuka sekitar 145 derajat saja, ASUSPRO B8230 bisa terbuka sampai 180 derajat. Kayak memeluk buku besar gitu. Buat presentasi ke rekan kerja juga nyaman.

Super Aman Untuk Bisnis

ASUSPRO B8230 dilengkapi dengan Trusted Platform Module (TPM), yaitu chip hardware yang terintegrasi pada motherboard untuk mengenkripsi data sehingga mengurangi risiko membaca password tanpa izin dan enkripsi kunci untuk data sensitif. Kalau kemanan berlapis seperti ini kan, menjalankan aplikasi bisa lebih aman, bisa bertransaksi dan berkomunikasi dengan leluasa dan terjaga kepercayaannya. Selain itu terdapat juga fitur fingerprint dan Smart Card Reader.

Jadi, kalau kamu pebisnis merangkap blogger seperti saya yang sering berkreasi menciptakan konten kreatif digital seperti video, animasi, infografis sudah sepantasnya melirik ASUSPRO B8230 sebagai pendukung kerja. Hasil karya profesional, laptop yang dipakai juga profesional.

Ketika saya memeluk ASUSPRO B8230 yang terbuka 180′. Tampak body yang kokoh dan solid (foto paling kiri bawah), sangat jauh berbeda dengan laptop lama saya yang ujungnya penyok (foto paling kanan atas).

asus intel

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.