Liburan Antiresah Di Dusun Semilir Semarang

Liburan. Itulah satu kata yang didambakan setelah mengalami 5 bulan berusaha mengurung diri dan keluarga di rumah saja. Dua bulan lockdown alias PSBB, dan 3 bulan menjalani new normal (Adaptasi Kebiasaan Baru) yang masih di rumah saja, tentu menimbulkan kebosanan bagi ibu rumah tangga plus-plus macam saya.

Mengurus balita yang sedang aktif-aktifnya, mengatur dagangan, mengurus rumah sendiri tanpa bantuan asisten, ditambah mendampingi anak belajar di rumah yang memercikkan api emosi mendorong keinginan kuat untuk berlibur. Sayangnya, ada dua hal yang mengganjal dalam memutuskan pelesiran ini. Pertama, saya tidak bisa pergi sendirian. Bagaimana bisa pergi sendirian kalau anak-anak masih nempel sama saya? Plus tidak ada orang yang bisa dititipi untuk mengasuhnya. Jadi kalau saya ingin berlibur, harus bersama keluarga kecil saya. Di situlah masalahnya, musim pandemi membuat keluarga kami harus berputar otak agar dapur tetap mengepul. Tak ada waktu luang untuk bersantai, kalaupun ada, jadwalnya pasti bentrok. Kedua, virus corona masih menghantui setiap insan. Setiap tempat pasti ada risikonya. Hal ini yang membuat resah, liburan ke mana yang cenderung aman?

Bicara tentang tujuan wisata, tempat wisata di dekat saya tinggal ada yang masih tutup, ada juga yang minim protokol kesehatan. Pun, kalau sudah ada, ya tetap saja saya bosan dengan wisata yang dekat-dekat. Saya tinggal di Sidoarjo. Wisata di Surabaya maupun Malang sudah saya libas habis. Ke mana lagi tempat yang asyik dan aman?

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran, Kabupaten Semarang. Letaknya memang jauh, tapi tidak begitu jauh. Kalau saya mudik dari Sidoarjo ke Madura bisa sekitar 3 jam. Ke Semarang juga sekitar 3 jam. Jarak yang lebih jauh tapi waktu tempuh lebih cepat karena adanya tol Trans Jawa. Kabupaten Semarang ini ditempuh 45 menit dari Kota Semarang. Tapi kalau lewat tol dari Surabaya lebih gampang, karena keluar tol itu langsung Kabupaten Semarangnya, bukan Kota Semarang. Lalu kususunlah itinerary selama di Kabupaten Semarang, siapa tahu terwujud beneran. Saya cari-cari info tempat wisata apa yang menarik tapi menerapkan protokol kesehatan. Setelah mantap, saya berencana untuk:

  1. Menginap di The Wujil
  2. Mengunjungi Dusun Semilir
  3. Mengunjungi Cimory In The Valley
  4. Cari oleh-oleh, lalu Pulang.

Akhirnya datang juga…

Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kami mendapatkan jadwal yang pas. Ada long weekend di bulan Agustus 2020. Di waktu tersebut pekerjaan suami sedang tidak terlalu banyak, agenda jualanku sudah kuwakilkan pada anak buah. Kami berencana akan pergi ke Semarang sebelum jatuh long weekend, agar tak terlalu menyeramkan. Soalnya, kami menghindari macet dan pengunjung yang biasanya akan membludak.

Persiapan Berlibur Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Persiapan berlibur di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) tentu berbeda dibanding libur biasa sebelum pandemi. Selain menyiapkan perlengkapan pribadi, makanan, dan suplemen, juga harus disiapkan barang ekstra untuk mencegah tertularnya virus corona. Intinya kita harus biasakan hidup bersih. Rajin bersih-bersih diri dan lingkungan kita berada. Saya menyiapkan 4 barang khusus, yaitu:

  1. Masker dan masker cadangan. Masker itu sifatnya sekali pakai. Setelah dipakai beberapa jam harus diganti. Kita bisa bawa masker kain 3 lapis atau masker medis yang sudah tidak langka lagi.
  2. Tisu basah. Tisu basah ini digunakan jika kita tidak menemukan air untuk cuci tangan. Siapa tahu di jalan habis makan gorengan mau cuci tidak ada air, bisa pakai tisu basah lalu pakai sanitizer.
  3. Hand sanitizer. Hand sanitizer digunakan setiap saat jika diperlukan. Karena tidak selalu kita temukan wastafel. Jadi jika dirasa sudah pegang ini itu di luar rumah, segera saja gunakan hand sanitizer.
  4. Disinfektan ruangan. Saya pilih yang berbentuk spray aerosol. Jadi partikelnya kecil bisa disemprotkan ke udara untuk seluruh ruangan. Meski nanti kamar hotelnya sudah didisinfeksi, kita gandakan perlindungannya, kan tidak apa-apa.

 

Tidur Tenang di The Wujil

Begitu menginjakkan kaki di Semarang, kami check in di The Wujil Resort & Conventions. Ini adalah hotel bintang 3 yang lokasinya tak jauh dari Dusun Semilir, yaitu di Jl. Soekarno Hatta Km 25,5 Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Hotel The Wujil yang berada dalam pengelolaan Tauzia  Hotels ini memiliki fasilitas yang lengkap, family friendly, dan yang terpenting telah menerapkan protokol kesehatan. The Wujil memiliki beberapa komitmen dalam menjamin keamanan dan kenyamanan tamu yang menginap, yaitu sebagai berikut.

  1. Karyawan. Semua karyawan telah dicek suhunya sebelum bekerja, mencuci tangan, menggunakan APD, dan dalam keadaan sudah bersih saat melayani tamu.
  2. Kamar telah disiapkan secara steril. Pada saat membersihkan kamar, pintu balkon dibuka untuk sirkulasi udara yang baik. Dalam pembersihan digunakan mesin HYLA untuk membunuh virus di kamar.
  3. Sarapan. Dipilih dari bahan berkualitas dan bersih. Area restoran didisinfeksi sebelum dan sesudah pemakaian, peralatan makan juga sudah higienis. Jarak antar meja juga diatur sesuai aturan physical distancing. Menu dipilih dengan menggunakan sistem QR code.
  4. Fasilitas Bersama. Kolam renang, ruang fitness, ruang rapat, dll dioperasikan dengan menetapkan prosedur hygiene dan physical distancing yag tepat.

Dengan demikian, kami bisa bernapas lega dan bisa tidur dengan nyenyak. Si kecil juga bebas bermain di arena bermain favoritnya.

Hari pertama di Kabupaten Semarang, kami sampai di siang hari dan tidak kemana-mana. Kami putuskan akan ke Dusun Semilir keesokan paginya.

Si kecil senang bermain di playground The Wujil.

Mengunjungi Dusun Semilir

Pagi sudah menjelang, kami bersiap untuk bergegas ke Dusun Semilir. Sebelum menceritakan apa saja yang kami lakukan di sana, mari terlebih dahulu mengenal apa itu Dusun Semilir.

Mengenal Dusun Semilir

Dusun Semilir adalah taman wisata yang tergolong one stop destination. Kita bisa berbelanja, makan-makan, menikmati keindahan alam, berfoto di spot unik, bermain di wahana-wahana, dan berfoto di studio. Bangunan khas dari Dusun Semilir adalah 7 buah kubah dari bambu yang menyerupai stupa Candi Borobudur.

Dusun Semilir terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, tepatnya di Jl. Soekarno-Hatta No. 49. Jika dari arah Jawa Timur atau dari Tol Bawen, ini dekat sekali dari exit tol Bawen. Tinggal ikuti jalan utama setelah exit, lihat ada bangunan stupa di kiri jalan, sampai deh. Memang paling gampang kalau naik mobil pribadi ke sini.

Tapi kalau dari arah Semarang menuju Bawen, Dusun Semilir ada di kanan jalan. Kita harus siap-siap setelah pertigaan arah Jogja atau sebelum terminal Bawen.

Tempat wisata ini sempat tutup selama masa PSBB. Sejak Juli 2020, seluruh area mulai dibuka kembali. Di era adaptasi kebiasaan baru, jam bukanya lebih dikurangi. Jam buka Dusun Semilir adalah jam 10.00 s.d 20.00 setiap harinya. Kecuali di akhir pekan buka dari jam 09.00 s.d 20.00.

Harga tiket Dusun Semilir 2020 saat era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dipatok berbeda antara weekdays dan weekend.

  • Weekdays: Rp. 20.000
  • Weekend: Rp. 25.000

Harga tersebut belum termasuk wahana yang harganya nanti bisa berbeda-beda. Pada bulan September 2020, ada harga promo tiket terusan sebesar Rp. 35.000. Itu sudah termasuk tiket masuk dan beberapa wahana, tetapi tidak seluruh wahana. Kamu bisa cek di instagram @dusunsemilir untuk info lebih lanjut.

Selanjutnya, yuk kita lihat area apa saja yang ada di Dusun Semilir!

Gunungan Resto dan Sepoi-Sepoi Food Park

Di Dusun Semilir ada restoran bernama Gunungan Resto. Berbagai hidangan nikmat dan higienis tersaji di sini. Ada steak lidah bumbu bali, sate maranggi, sate sapi, nasi goreng babat, dll. Selain itu, Gunungan Resto memiliki area outdoor yang dinamakan The Panorama. Di sini kita bisa menyantap hidangan sambal menikmati keindahan 5 gunung di Semarang dan 7 stupa.

Selain resto, juga terdapat foodcourt, yaitu Sepoi-Sepoi Food Park. Sepoi-Sepoi Food Park menjajakan aneka makanan dari berbagai merchant.

Suasana outdoor Gunungan Resto. Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Jembatan Senggol

Jembatan Senggol merupakan jembatan yang menggantung di atas taman. Gaya arsitekturnya unik khas dusun. Di sini kita bisa berbelanja kerajinan, batik, dan oleh-oleh lainnya.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Jalan Kenangan

Jalan Kenangan adalah area yang berkonsep street market. Area ini indah karena dihiasi lampu warna-warni. Jalan-jalan, jajan kuliner sambil cekrak-cekrek juga asyik di sini.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Pusat Oleh-Oleh

Pusat oleh-oleh di Dusun Semilir dinamakan Warisan Indonesia dan Cemilan Indonesia. Warisan Indonesia menjual barang-barang kerajinan, kaos, batik, dan souvenir. Sedangkan Cemilan Indonesia menyediakan oleh-oleh berupa makanan seperti bandeng, bakpia, dodol, jenang, wingko, dll.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Alas Tirta

Alas Tirta adalah bagian spot foto dalam Dusun Semilir dengan konsep alam. Sesuai namanya Alas Tirta, alas berarti hutan, sedangkan tirta adalah air. Di dalamnya terdapat macam-macam tumbuhan hutan tropis dan dikelilingi air. Beberapa hewan seperti berang-berang (otter), burung, dan ikan koi ada di sini. Yang paling menarik adalah spot flamingo raksasa di mana kita bisa naik sampai ke atasnya, dan patung orang yang terbuat dari kayu di ujung kolam dengan batu setapak menujunya.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Perosotan Warna-Warni

Perosotan warna-warni ini bukan perosotan biasa. Tingginya 30 meter dan panjangnya 150 meter. Kalau kamu biasa menjumpai perosotan di kolam renang dengan tubbing, di sini berbeda. Tidak ada air sama sekali. Tapi kita tidak meluncur dengan ‘tangan hampa’, melainkan naik bak seluncur yang bisa memuat tubuh orang dewasa sebagai pengganti ban tubbing seperti di kolam renang. Tiket perosotan warna-warni ini cuma 10 ribu saja.

Jika lapar dan haus setelah berseluncur di perosotan, kita bisa menikmati makanan dan minuman di Owl Café di puncak perosotan.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Plataran Gunung

Plataran Gunung, sesuai namanya bagian ini adalah halaman luas dengan hamparan rumput sintetis. Di sini kita bisa berpiknik, nggelar kloso (membentangkan tikar), atau tidur-tiduran di bean bag. Sangat cocok untuk menikmati sore di sini.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir
Sumber foto: Instagram @bayu_pradana01

Alun Eropa

Alun Eropa berisi bangunan-bangunan ala Eropa. Ada Little Venice (Venesia), Santorini, Maroko, dan Desa Prancis yag warna-warni. Di Venesia kita bisa naik gondola. Di dermaganya, yang merupakan tempat naik turun gondolanya ada tribun untuk nonton pertunjukan dan karnaval. Ada juga trem untuk melihat-lihat suasana keliling area Alun Eropa. Spot-spot di Alun Eropa ini paling favorit, karena kita tidak perlu ke luar negeri untuk mengejar foto ala sana. Cukup di Kabupaten Semarang sudah dapat foto yang istimewa bak di Eropa. 

Studio Gunungan

Jika jeprat-jepret dengan foto sendiri kurang puas, kita bisa berfoto di studio Gunungan, karena di sinilah khasnya Jawa Tengah. Di sini kita bisa memakai kostum adat Jawa. Bisa foto sendiri maupun grup di studio maupun di luar studio.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Protokol Kesehatan di Dusun Semilir

Setelah baca tulisan di atas kepengen ke sini tapi masih resah karena pandemi? Tenang, Dusun Semilir telah menerapkan protokol kesehatan yang sesuai standar. Banyak perbedaan pelayanan sebelum dan sesudah era adaptasi kebiasaan baru. Aturan-aturan tertentu diterapkan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung. Seperti apa protokol kesehatan di Dusun Semilir?

Protokol Kesehatan Pintu Masuk

  • Pembatasan jumlah pengunjung. Kapasitas Dusun Semilir adalah 15.000  orang, namun selama pandemi pengunjung dibatasi sampai 7.000 orang saja. Jika kuota penuh, gerbang akan tutup sementara.
  • Pemeriksaan suhu tubuh.
  • Pengecekan pemakaian masker.
  • Penggunaan hand sanitizer.
  • Penyampaian himbauan penggunaan masker dan jaga jarak.
  • Penggunaan APD staf operasional.

.

.

.

.

 

 

 

 

.

.

Protokol Kesehatan Area Dusun Semilir

  • Seluruh area disemprot disinfektan.

  • Staf operasional menggunakan APD.

.

.

 

 

 

 

 

Protokol Kesehatan Area Wahana

  • Penyemprotan disinfektan di seluruh area wahana Dusun Semilir.
  • Seluruh staf operasional menggunakan APD.
  • Pemberian sekat kaca serta tanda jaga jarak untuk kereta wisata dan trem.
  • Pembatasan kapasitas wahana. Kereta wisata dan trem dari 30 menjadi 15 orang. Gondola dari 4 menjadi 2 orang saja.
  • Peminjaman kostum di studio foto 1 kostum untuk 1 orang, tidak dipakai ulang oleh pengguna lain.

Dusun Drive Thru

Jika masih enggan berkunjung ke Dusun Semilir dengan turun dari kendaraan, kita masih bisa merasakan layanan Dusun Semilir secara drive thru. Kita tidak perlu turun dari kendaraan, tapi tetap bisa menikmati Dusun Semilir. Ada live music, misbar layar tancep, dan laser show. Semua itu bisa ditonton dari pukul 18.00. Tiket masuknya murah cuma Rp. 10.000 per orang. Kapasitas Dusun Drive Thru terbatas untuk 200 mobil dan 200 motor.

Sumber foto: Instagram @dusunsemilir

Pengalaman Kami Berwisata Di Dusun Semilir

Mobil kami sampai di gerbang Dusun Semilir. Tanpa turun, kami disambut oleh petugas yang kemudian mengecek suhu tubuh kami. Setelah memarkir kendaraan, masker kami pakai, dan langsung bersuka cita menuju Area Dusun Semilir.

Pertama, kami membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Hand sanitizer ini di tempatkan di wadah otomatis dengan sensor tangan, sehingga tidak perlu menekan untuk menggunakannya. Selanjutnya, kami ke area penukaran tiket. Di sana dipasang stiker jaga jarak untuk mengatur jarak saat mengantre.

Automatic hand sanitizer dispenser. Sumber: Dok. Pribadi.
Jaga jarak antre diatur dengan stiker di tempat penukaran tiket. Sumber: Dok. Pribadi.

Begitu banyak spot foto di sini sampai si kecil kelelahan. Sayangnya, di antara kami tidak ada yang berani menantang diri naik perosotan warna-warni. Alhasil, kami di sini foto-foto saja dan makan-makan. Yang paling lucu adalah saat si kecil beli es krim ala Turki. Penjualnya melayani pembeli persis seperti di Turki. Mau ngasih es krimnya, diambil lagi, kasih lagi cone-nya, diambil lagi, begitu seterusnya sampai si kecil kesal, hahaha. Yang jelas berwisata di Dusun Semilir Ecopark sungguh sangat menyenangkan.

Setelah puas di Dusun Demilir, kami melanjutkan wisata ke Cimory On The Valley. Baca artikel selanjutnya, ya!

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog “Wisata Kabupaten Semarang Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Posted on: September 13, 2020, by : li partic

33 thoughts on “Liburan Antiresah Di Dusun Semilir Semarang

  1. Percayalah Mba, aku yang masih bisa keluar rumah utk bekerja sangat ingin/iri sama org2 yg bisa bekerja dari rumah. Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa kembali berlibur.

  2. wuahhhh seru banget mba ini tempatnya, aq pernah lihat yang perosotan panjang itu di explore instagram tapi gak tahu nama tempatnya, ternyata di dusun semilir semarang yah.. masuk wish list holiday deh ini buat keluarga,,, semoga pandemik ini segera berakhir jadi bisa jalan-jalan lagi yah mba

  3. wah di semarang tempat wisatanya memperhatikan sekali ya protokol kesehatan jadi gak khawatir mengunjunginya, kalau disini masih kurang jadi saya belum berani ke tempat wisata 😀

  4. Wuih bagus banget tempatnya. Bisa bawa anak-anak juga. Kumplit deh bisa untuk sekeluarga. Aku baru tahu deh tempat ini. Semoga nanti abis pandemi, kesampaian main ke tempat ini.

    1. Lihat yang begini anak-anakku protes. Katanya kenapa mereka belom ke mana-mana selama pandemi ini. Hehehe, abisnya aku parno. Tapi kalo lihat tempatnya disiplin dengan protokol kesehatan kayak gini, aku bisa pikir-pikir deh buat ngajak anak refreshing tipis-tipis.

  5. WUahh ini yang lagi hits ya di semarang , ku jadi pengan ke semarang lagi ni hueheuhe… terakhir ke smg 2019

  6. Wah ini salah satu my bucket list nih mba, sering lihat berseliweran nih di timeline instagram, seru banget yaa mba tempat wisatanya, nanti kalo udah gak pandemi pengen banget kesana

  7. Namanya saja sudah dusun semilir. Liburan di sana pasti nyaman dan sejuk, beriringin dengan semilir angin yang berhembus

  8. Aww Dusun Semilir ini aku tau dari Twitter yg katanya rame bgt dan yg paling khas itu perosotannya. Selain itu pemandangannya juga bagus sih aku pengin ke sana tapi belum ada kesempatan ke Semarang lagi. Semoga kesampaian nanti2

  9. Duh ini salah satu bucket list aku kak ntar kalo liburan mau kesini pengen naik perosotan warna warninya itu lho ama foto2 tentunya tempatnya cantik banget

  10. Pingin duduk-duduk ama yang tercinta deh Mba rasanya.. di Gunungan Resto Desa Semilir, Semarang ini. Destinasi wisata yg bikin perosotan antimainstream nih warna-warni n bisa tinggi banget gitu, mudah2an aman ya soalnya saya lihat di artikel ada penjaganya kok

  11. nih dari kemarin pengen jg ke kabupaten semarang, ada banyak hal bisa dikunjungi tapi pandemi bikin bubar semua
    semoga nanti bisa kesana pasca pandemi ya

Leave a Reply to Agatha Revindra Widori Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *