Mengulik Rapid Test Covid-19, Validkah?

Validkah Rapid test?

Tentu kita sudah familiar dengan istilah rapid test untuk Covid-19. Dan beberapa dari kita mungkin sudah mendengar desas-desus rapid test tidak valid, sehingga ada yang enggan untuk melakukan rapid test, lalu menuntut langsung swab test PCR saja. Benarkah begitu?

Mari kita lihat dari definisinya dulu. Covid test terdiri dari 2 tahap. Pertama rapid test, jika dinyatakan reaktif, maka dilakukanlah swab test dengan PCR. Hasil PCR setelah rapid test bisa negative bisa pula positif. Kalaupun rapid test negative, jangan senang dulu. Jika memang ada gejala mengarah ke penyakit corona atau Covid-19, tapi rapid test negative, sebaiknya lanjut ke swab test.

Rapid test adalah uji menggunakan specimen darah untuk mendeteksi respon imun terhadap Covid-19. Yang diperiksa adalah IgM dan IgG. Alat tesnya seperti alat tes untuk kehamilan. Hasilnya cepat diketahui dalam beberapa menit. Sedangkan Swab Test (uji kerik) adalah uji dengan menggunakan specimen dari tenggorokan, mulut, atau hidung. Lalu dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) akan dideteksi adanya DNA virus Corona ada atau tidak. Swab test akan keluar hasilnya setelah 7 hari.

Mengenai kevalidan rapid test, sebenarnya tidak bisa dibandingkan antara rapid test dan swab test, karena perbandingannya bukan apple to apple. Keduanya merupakan tahapan yang saling berhubungan. Rapid test bukan untuk mendiagnosa, tapi untuk screening atau seleksi. Maka perlu diingat ‘rumus’ Rapid test berikut ini:

  • Hasil Rapid test positif (+), maka belum tentu Covid. Oleh karena itu harus diikuti RT-PCR atau swab test.
  • Hasil Rapid test negative (-), bukan berarti bebas Covid, harus diulang 7-10 hari kemudian.

Bagaimana Cara Membaca Rapid Test?

Dalam membaca Rapid Test, ada 5 kemungkinan yaitu:

  1. PCR (+), IgM (-), IgG (-). Artinya infeksi baru dimulai. Infeksi terjadi pada hari ke- 1 s.d. 7 di mana antibodi belum terbentuk. Jadi bukan berarti hasil rapid test tidak valid ya.
  2. PCR (+), IgM (+), IgG (-). Berarti infeksi akut, sudah hari ke-7 s.d. 14.
  3. PCR (+), IgM (+), IgG (+). Artinya infeksi sudah di puncak, mulai menurun. Ini terjadi di hari ke 14-21. Di sinilah pentingnya isolasi selama 14 hari.
  4. PCR (+), IgM (-), IgG (+). Infeksi sudah menuju sembuh. Ini terjadi di hari ke 21-28.
  5. PCR (-), IgM (-), IgG (+). Infeksi sudah lebih dari 1 bulan, yang berarti sudah sembuh.

Siapa saja yang harus melakukan Rapid Test?

  1. Orang Tanpa Gejala (OTG). Ada berita  penderita Covid-19 tidak sakit apapun, tapi hasil rontgen mengarah pada pneumonia. Setelah dites hasilnya positif. Oleh karena itu, jika kita ada riwayat ke zona merah, kira-kira bersinggungan atau bertemu dengan OTG positif atau ada di sekitarnya, sebaiknya kita melakukan rapid test dulu dan mengulangnya 10 hari kemudian.
  2. Orang dengan gejala. Agar lekas ditangani dan tidak terjadi perburukan, segeralah lakukan rapid test dan langkah-lagkah selanjutnya yang disarankan dokter.
  3. Orang yang akan bepergian. Orang yang akan bepergian dengan kereta, bus antar kota, dan pesawat biasanya diminta surat hasil rapid test.
  4. Orang  yang akan dirawat di rumah sakit. Misalnya orang yang akan operasi, opname, melahirkan di rumah sakit. Mereka wajib rapid test untuk keamanan bersama.

Melihat betapa pentingnya Rapid Test, maka kita bisa mempertimbangkan untuk segera melakukan uji covid test tersebut jika kita berada dalam kriteria di atas. Rapid test secara mandiri dapat dilakukan di rumah sakit terdekat atau secara drive thru di titik-titik pelayanan tertentu. Nah, pelayanan rapid test secara drive thru ini lebih disarankan karena kita tidak perlu turun mengunjungi rumah sakit, sehingga risiko tertular lebih kecil. Booking janji untuk rapid test juga lebih mudah lewat Halodoc.

rapid test drive thru halodoc

Halodoc adalah platform berupa website maupun aplikasi yang memudahkan kita untuk berbicara dengan dokter spesialis, membeli obat, serta melakukan pemeriksaan laboratorium melalui ponsel pintar kita. Layanan ini tersedia di mana saja dan kapan saja selama 24 jam. Termasuk Covid Test berupa rapid test ini kita bisa buat janji melalui Halodoc. Layanan Halodoc ada di berbagai kota di Indonesia, tapi saya akan mengambil satu contoh saja. Contohnya jika Anda berada di Surabaya dan sekitarnya, maka untuk melakukan Rapid Test Drive Thru Covid Test Surabaya ikuti langkah berikut:

  1. Download aplikasi Halodoc. Atau Anda bisa buka website Halodoc dengan klik: Covid Test Surabaya.
  2. Buka aplikasi Halodoc.
  3. Klik tombol “Covid-19 Test” lalu pilih lokasi terdekat.
  4. Klik tombol “Buat Janji” .
  5. Anda akan diminta foto kartu identitas ketika melakukan pemesanan layanan rapid test ini.
  6. Selanjutnya masuklah ke tahap pembayaran.
  7. Setelah membayar, Anda akan dapat SMS mengenai konfirmasi rapid test yang akan kamu lakukan, dan SMS inilah yang nanti bisa Anda tunjukkan kepada petugas saat di lokasi Covid Test.

Bagaimana? Mudah bukan untuk melakukan Rapid Test Drive Thru Surabaya? Karena Rapid Test Covid-19 sangat penting segera pertimbangkan ya. Karena bukan masalah valid atau tidak valid, melainkan ini merupakan tahap awal untuk mendeteksi Covid-19. Yuk, kita optimis melawan Corona dengan antisipasi sedini mungkin. Semoga bermanfaat.

Posted on: June 27, 2020, by : li partic

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *