Kenali Risiko Gagal Tumbuh Karena Alergi Susu Sapi, Agar Anak Tetap Berprestasi

Jangan Baper Dulu!

“Li, anakmu kok kurus sih, kayak tebu. Beratnya berapa?” tanya salah seorang kerabat.

Mulai deh. Setiap lebaran tidak hanya kapan nikah, kapan punya anak, kapan punya adik lagi, tapi juga soal anak sudah bisa apa, beratnya berapa. Padahal yang bersangkutan bukan dokter, ngurus banget sih. Kesal? Iya, tapi mau gimana lagi. Memang begitu faktanya.

“Susunya apa?” lanjutnya.

“Nggak rutin sih, kalau ada dana saja aku belikan susu coklat yang untuk olah raga itu, biar energinya aktif.”

“Oalah. Coba deh ke dokter anak. Periksa alergi.”

“Alergi? Kalau udang dia memang gatal-gatal. Kalau susu sapi nggak.”

“Alergi itu nggak cuma gatal-gatal. Tumbuh kembangnya nggak normal juga bisa.”

“Oh ya?” aku masih heran. Tapi apa salahnya periksakan. Kalau memang beratnya kurang bisa-bisa memengaruhi otaknya, memengaruhi prestasinya.

Saya menggaris bawahi prestasi di sini. Untuk anak seumuran anak saya yang belum sekolah tentu prestasi hal yang aneh. Masak iya prestasi diukur dari ranking sekolah? Ternyata tidak, prestasi itu adalah pencapaian sesuai standar umurnya. Misalnya dia pintar bernyanyi, menghafal surat pendek, berlari, berat badan dan tinggi badan sesuai standar usia, bisa menggambar, dll. Intinya kemampuan bicara, motorik, pendengaran, penglihatan, dan emosinya tidak terlambat.

Dan benar saja, setelah saya baca literatur dan mengikuti seminar alergi, alergi susu sapi bisa juga menghambat tumbuh kembang anak sehingga gagal tumbuh, prestasinya pun terhambat. Saya ceritakan di sini ya hasil belajar saya.

Alergi

Alergi adalah reaksi yang menyimpang terhadap sesuatu yang melibatkan sistem imunitas. Sistem kekebalan masing-masing individu bisa berbeda sehingga ada seseorang yang sensitif berlebihan terhadap protein asing, ada juga orang yang tidak apa-apa. Contoh zat asing adalah makanan, debu, tungau, dll. Jika makanan masuk kita sensitif menunjukkan reaksi tertentu dan melibatkan kekebalan tubuh itu namanya alergi. Tapi jika tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh namanya intoleran makanan.

Sebaiknya untuk mengetahui apakah anak kita alergi atau tidak, lakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan 3 hal, yaitu:

Riwayat penyakit alergi

Dokter akan menelusuri riwayat alergi si kecil. Alergi merupakan penyakit yang diturunkan.  Jika kedua orang tuanya punya alergi, risiko alergi pada anak akan semakin tinggi sebesar 50-80%. Ini menyatakan bahwa anak memiliki bakat alergi yang diturunkan dari orang tuanya. Meskipun orang tua tidak ada riwayat alergi, si kecil tetap berpotensi alergi sebesar 5-15%. Kalau mau tahu risiko alergi anak, bisa tes alergi di cekalergi.com.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat menegakkan diagnosa dengan interpretasi yang tepat. Uji yang umum dilakukan adalah uji IgE spesifik berupa uji tusuk kulit (Skin prick test).

Eliminasi dan provokasi

Uji eliminasi atau tidak boleh mengonsumsi makanan yang dicurigai penyebab alergi biasanya dilakukan 2-4 minggu. Setelah itu dilakukan uji provokasi, yaitu pemberian makanan yang mengandung alergen. Jika alergi muncul, maka dinyatakan positif alergi.

Alergi susu sapi

Alergi susu sapi perlu dideteksi lebih dini karena akibatnya bisa fatal. Alergi susu sapi adalah induk dari segala alergi, karena jika anak sudah mengalami alergi susu sapi, maka anak tersebut berpeluang mengalami gejala lanjutan seperti asma, pilek alergi, eksim, dan alergi debu.

Alergi susu sapi ada dua jenis, yaitu:

IgE mediated

merupakan alergi susu sapi yang diperantarai oleh IgE. Gejala yang muncul terlihat dalam waktu setengah sampai satu jam setelah minum susu. Gejala yang dapat timbul adalah gatal-gatal, ruam kulit, dermatitis atopik, muntah, nyeri perut, diare, rinonjungtivitis, bronkopasme, dan anafilaksis.

Non-IgE mediated

merupakan alergi susu sapi ang tidak diperantarai IgE, melainkan IgG. Gejala yang muncul bisa lebih lambat, lebih dari 1 jam. Dampak akhir yang bisa timbul adalah kolik, enterokolitis, anemia, proktokolitis, dan gagal tumbuh.

Sedangkan gejalanya dapat terlihat pada kulit, saluran napas, dan saluran cerna. Gejala pada kulit itu seperti yang biasa kita tahu seperti gatal-gatal, bentol merah, kulit kering, bentol merah berisi cairan. Gejala pada saluran cerna berupa muntah, kolik, diare, BAB berdarah. Namun ini hanya dialami anak yang kurang dari 1 tahun. Gejala pada saluran napas meliputi bersin-bersin dan gatal pada hidung, ingus encer, batuk berulang, serta gejala asma seperti sesak napas. Gejala ini dialami anak lebih dari 1 tahun, dan lebih jarang terjadi akibat susu sapi dibandingkan gejala pada kulit dan saluran cerna.

Anak saya sudah lebih dari 1 tahun. Gejala alergi susu sapinya masih ada. Kulit jadi bintik-bintik kemerahan. Kalau dipicu dengan udara dingin ia batuk berulang dan menjadi sesak napas. Ini akibat tidak segera ‘ngeh’ kalau dia alergi susu sapi. Dibiarkan sampai agak besar 🙁

Dampak Alergi Susu Sapi

Kurang nutrisi

Anak alergi susu sapi harus pilih-pilih makanan dan minuman bebas susu. Dan biasanya juga harus pilih yang bebas alergen lainnya padahal itu sumber protein dan nutrisi lain yang bikin cerdas dan berprestasi. Kalau sampai kurang nutrisi, tumbuh kembangnya terhambat bahkan sampai gagal tumbuh.

Efek obat-obatan

Jika alergi ringan, anak-anak diberi obat yang efek sampingnya ringan, misalnya mengantuk, rewel, susah makan. Ini mengganggu prestasinya. Apalagi kalau alerginya berat, obat yang diresepkan biasanya jenis kortikosteroid. Dampaknya berpengaruh pada lempeng tulang anak, sehingga gagal tumbuh.

Kondisi kronis

Alergi level kronis berkepanjangan akan sangat mengganggu anak. Anak akan terganggu pola tidur dan aktivitasnya. Jika sudah terganggu demikian, anak bisa stres. Hal ini bisa berdampak pada prestasi di sekolahnya. Sedangkan anak usia dini, kemampuan bicara, motorik, pendengaran, penglihatan, dan emosinya bisa mengalami keterlambatan. Alergi yang paling mengganggu perkembangan ini adalah rhinitis yang ditandai dengan bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat.

Bullying

Karena fisiknya yang terlambat berkembang, atau kemampuannya tidak standar usianya, anak-anak bisa menjadi korban bullying. Anak dikata-katain pendek, kurus, bodoh. Kalau mereka sampai stres karena ini, juga bisa menghambat prestasinya lho.

Pencegahan Alergi

Alergi bisa dicegah mulai sejak kehamilan untuku memperkecil risiko kejadian alergi. Berikut langkah-langkahnya.

– Ibu hamil dan menyusui tidak boleh merokok serta hindari pajanan asap rokok.

– Ibu hamil dan menyusui boleh makan apa aja. Tidak ada anjuran menjauhi makanan penyebab alergi agar bayinya tidak alergi. Kecuali ibu tersebut memang alergi.

– Persalinan diusahakan pervaginam. Flora normal yang ada pada ibu akan memasuki tubuh bayi. Flora nomal atau probiotik yang masuk itu bisa meningkatkan ketahanan terhadap alergen.

– Beri ASI eksklusif 6 bulan. ASI mengandung probiotik yang membantu usus bayi untuk tahan terhadap zat-zat asing penyebab alergi.

– Tidak terlalu dini atau menunda-nunda mengenalkan makanan padat kepada anak. Menunda makanan padat memperbesar risiko alergi.

– Vaksinasi tetap diberikan.

Untuk melengkapi nutrisi anak setelah 1 tahun, anak dapat diberikan susu pertumbuhan sesuai kebutuhannya. Jika kedua orang tua tidak punya riwayat alergi, dan anak tidak menunjukkan gejala alergi susu sapi, anak dapat diberikan susu pertumbuhan berbahan dasar susu sapi.

Jika kedua orang tua ada riwayat alergi, tetapi anak belum menunjukkan gejala alergi setelah minum susu sapi, beri susu sapi terhidrolisis parsial. Dalam buku Rekomendasi IDAI, Pencegahan Primer Alergi, susu hidrolisat parsial whey menunjukkan peran pencegahan terhadap dermatitis atopik. Susu hidrolisat parsial adalah susu berbahan dasar susu sapi dengan protein yang sudah didegradasi tetapi tidak secara ekstensif. Dalam susu ini terdapat lebih dair 15% peptida yang berat molekulnya lebih dari 1500D.

Jika si anak sudah muncul gejala alergi susu sapi, disarankan untuk mengonsumsi susu berbahan dasar isolat protein kedelai.

PT Kalbe Nutritionals & Morinaga Jepang, telah membentuk kerjasama pada tahun 1986 untuk memformulasi, memproduksi dan menjual produk Morinaga di Indonesia. Dengan fokus pada Air Susu Ibu (ASI) sebagai sumber ideal nutrisi, Morinaga Nutrition Research Center Jepang telah melakukan banyak penelitian dengan mengembangkan nutrisi anak berkualitas. Inovasi unggulan dari Morinaga yaitu Formula Platinum, dengan sinergi nutrisi lengkap yaitu untuk Kecerdasan Multitalenta (Brain Care), Pertahanan Tubuh Ganda (Body Defense) dan Tumbuh Kembang Optimal (Body Growth) untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia menjadi Generasi Platinum.

Untuk nutrisi anak 1-3 tahun, Morinaga mengeluarkan produk  yang disebut Morinaga Chil Kid. Susu pertumbuhan ini dilengkapi dengan Formula MoriCare+ Prodiges. Morinaga Chil Kid dengan formulasi MoriCare+ Prodiges sendiri ada 3 macam, yaitu Morinaga Chil Kid Platinum yang berbahan dasar susu sapi, Morinaga Chil Kid P-HP (susu hidrolisis parsial), dan Morinaga Chil Kid Soya.

Morinaga Chil Kid MoriCare+ Prodiges

Untuk Usia 1-3 tahun

Platinum

Untuk anak tidak alergi

Protein susu sapi

Brain Care-Faktor Kecerdasan Multi talenta

Body Defense-Faktor Pertahanan Tubuh Ganda

Body Growth-Faktor Tumbuh Kembang Optimal

P-HP

Untuk Anak berisiko alergi, belum muncul gejala

Protein Whey terhidrolisa Parsial

Brain Care-Faktor Kecerdasan Multi talenta​

Body Defense-Faktor Pertahanan Tubuh Ganda

Body Growth-Faktor Tumbuh Kembang Optimal

Soya

Untuk anak yang sudah muncul gejala alergi susu sapi

Isolat protein kedelai

Brain Care-Faktor Kecerdasan Multi talenta

Body Defense-Faktor Pertahanan Tubuh Ganda

Body Growth-Faktor Tumbuh Kembang Optimal

Morinaga Chil Kid Soya Rasa Madu

Morinaga Chil Kid Soya adalah susu pertumbuhan untuk anak yang alergi susu sapi, intoleransi terhadap laktosa, menderita galaktosemia, dan intoleransi terhadap protein susu sapi. Berawal dari Morinaga Chil Kid Soya varian Vanila, Morinaga kini meluncurkan varian rasa terbaru yaitu rasa madu. Untuk varian madu ini dapat dijumpai pada Morinaga Chil Kid Soya (untuk usia 1-3 tahun) dan Morinaga Chil School Soya (untuk usia 3-12 tahun).

Rasa nikmat madu berpadu dengan khasiatnya. Madu mengandung banyak nutrisi dan antioksidan. Selain itu, madu juga dapat membantu proses pertumbuhan sel-sel dan jaringan tubuh anak dan melawan sumber penyebab alergi atau histamin yang menyebabkan reaksi alergi tersebut, sehingga anak tidak mudah sakit.

Hasil survey terhadap ibu-ibu di Indonesia dengan anak yang alergi susu sapi, menunjukkan bahwa 100% Bunda SETUJU Morinaga Soya MoriCare+ Prodiges mengurangi gejala alergi dan alergi tidak muncul, berdasarkan hasil survey Home Tester tahun 2018. Artinya, Chil Kid Soya sesuai untuk dikonsumsi Si Kecil yang alergi dan memiliki nutrisi yang diperkaya, setara dengan kebaikan susu sapi untuk tumbuh kembang Si Kecil. Dengan demikian anak alergi tetap berprestasi.

Keistimewaan Morinaga Chil Kid Soya Madu

Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges rasa madu dilengkapi 5 keunggulan sesuai dengan logonya, yaitu:

  1. Moricare+
  2. Prodiges
  3. Faktor Kecerdasan Multitalenta
  4. Faktor Tumbuh Kembang Optimal
  5. Faktor Pertahanan Tubuh Ganda

MoriCare+

MoriCare+ adalah formulasi yang lebih lengkap dan berkualitas khas Morinaga.

prodiges

Prodiges adalah formulasi bakteri baik yang disebut probiotik, hasil penelitian Morinaga Research Center Jepang. Bakteri yang digunakan adalah spesies Bifidobacterium. Bifidobacterium merupakan bakteri predominan dalam saluran cerna manusia yang sehat. Ia memelihara kekebalan tubuh dan melindungi dari infeksi.

Ada banyak jenis Bifidobacterium, yang disebut strain. Strain yang berbeda akan berbeda pula manfaatnya. Dalam formulasi Morinaga Chil Kid MoriCare+ Prodiges Soya terdapat 2 jenis Bifidobacterium, yaitu Bifidobacterium breve M-16V dan Bifidobacterium longum BB536.

Bifidobacterium breve M-16V dalam susu yang diberikan pada 15 bayi dengan dermatitis atopik terbukti memperbaiki mikroflora dalam saluran cerna. Selain itu, gejala dermatitis atopik berkurang.

Sumber: http://bb536.jp/english/morinagamilk/morinagamilk09.html

Studi perbandingan Bifidobacterium breve M-16V dengan bakteri lain seperti strain Bifidobacterium lainnya dan bakteri asam laktat (Lactobacillus rhamnosus 6 & L. Plantarum 8) menunjukkan bahwa Bifidobacterium breve M-16V memiliki efek anti alergi yang lebih baik.

Sumber: http://bb536.jp/english/morinagamilk/morinagamilk09.html

Sedangkan Bifidobacterium longum BB536 memperbaiki sistem imun saluran cerna dan flora normal di usus, sehingga tercipta keseimbangan sistem imunitas. Akibatnya gejala alergi berkurang.

Sumber: http://bb536.jp/english/morinagamilk/morinagamilk04.html

Komposisi Morinaga Chil Kid Soya Rasa Madu ini ditujukan untuk kecerdasan multitalenta. Formulasi susu ini mengandung:

-Kolin DHA, AA, AL, AAL, dan zat besi untuk mendukung fungsi otak dan perkembangan sistem saraf serta penglihatan.

16 asam amino dengan komposisi seimbang dan difortifikasi dengan L-Metionin, Sistein, dan Taurin yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak.

Dalam faktor tumbuh kembang optimal, dibutuhkan vitamin dan mineral terutama:

Kalsium, merupakan salah satu komponen membantu menjaga kepadatan tulang dan gigi. Pendukung tumbuh kembang anak sejak awal kehidupannya.

Vitamin D, memiliki fungsi untuk menjaga pertumbuhan tubuh dengan membantu penyerapan kalsium, sehingga dapat diserap lebih baik oleh tubuh.

Faktor pertahanan tubuh ganda dalam Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges rasa madu adalah kombinasi dari:

-Probiotik Bifidobacterium longum BB536 dan Bifidobacterium breve M-16V, serta Prebiotik FOS membantu meningkatkan populasi Bifidobacteria dalam saluran cerna, dan mendukung kesehatan saluran cerna.

-Nukleotida untuk kematangan saluran cerna.

Cerita Bunda

Putri sulung saya, Anabel, selama ini paling cocok dan paling menyukai Morinaga Chil Kid Soya, tapi selayaknya anak, kadang mereka juga kerap bosan. Begitu keluar varian baru rasa madu, ia langsung suka. Soalnya Anabel sudah mengonsumsi madu sejak kecil karena kami memahami banyaknya manfaat madu bagi kesehatan.

Astrid Tiar

funtopia

Morinaga Chil Kid Soya rasa madu enak. Kandungan probiotik dan nutrisinya membuat anak tahan terhadap penyakit dan alergi. Dalam sehari bisa minum 3 kali sesuai anjuran.

Li Partic

Meriahkan Morinaga Allergy Week, Yuk!

World Allergy Week merupakan program tahunan inisiasi World Allergy Organization (WAO) yang tahun ini diselenggarakan pada tanggal 7-13 April 2019 dan mengusung tema The Global Problem of Food Allergy. Alergi anak masih menjadi masalah kesehatan yang umum ditemui dan bisa menghambat tumbuh kembang anak. World Allergy Organization (WAO) menyatakan bahwa tema World Allergy Week tahun ini berangkat dari fakta bahwa masalah alergi telah menjadi masalah global. Kondisi alergi terkait makanan, bisa berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Oleh karena itu, alergi adalah topik yang perlu diedukasikan secara rutin untuk orang tua, agar mereka mengerti kalau pada dasarnya alergi dapat diatasi dan Bunda bisa mencegah anak mewarisi bakat alerginya. Tahun ini, Morinaga kembali mengadakan hospital seminar dan melakukan edukasi mengenai alergi mulai dari pemahaman, pencegahan dan solusinya, agar orangtua memahami bagaimana Si Kecil yang menderita alergi, bisa tetap tumbuh secara optimal.

Di samping seminar edukasi, dalam rangka program #BekalPrestasi, Morinaga Allergy Week tahun ini mendukung prestasi Si Kecil lewat: (1) Dana Persiapan Pendidikan dari Astra Life senilai total Rp 500.000.000,- untuk 5 orang pemenang; (2) Dana Asuransi Jiwa senilai total 1 Miliar rupiah untuk 2.000 pemenang; (3) Voucher Belanja masing-masing 200.000* rupiah untuk 3 orang pemenang mingguan selama periode program berlangsung. Program ini dapat diakses di berbagai channel seperti supermarket, hypermarket dan website Morinaga Allergy Week yaitu www.cekalergi.com/BekalPrestasi. Program ini berlaku secara nasional dan diharapkan bisa mendukung banyak orangtua dan anak dari segi finansial dan pendidikan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai alergi dan Morinaga Allegy Week ke sini saja:

#MorinagaAllergyWeek #AlergiTetapBerprestasi #SusuAlergiAnak #SusuAlergi #SusuMorinaga #AllergySolution #Morinaga #ChilkidSoya #SolusiAlergi #AlergiAnak #ChilkidSoyaSolusiAlergi #BekalPrestasi

Posted on: January 5, 2019, by : li partic

28 thoughts on “Kenali Risiko Gagal Tumbuh Karena Alergi Susu Sapi, Agar Anak Tetap Berprestasi

  1. wah keren-keren nih mbak, udah punya sponsor konten nih.
    Wah kalau mau baca-baca tentang fotografi silakan mampir ke blog saya mbak di gariswarnafoto(dot)com.

    Makasih ya buat kontennya, nanti saya kasih tahu adek saya.

  2. Wah sekarang ada ya produk susu Morinaga buat anak yang mengidap alergi susu sapi, jadi tidak perlu khawatir lagi. Kedua anak saya juga mengkonsumsi susu keluaran Morinaga. Alhamdulillah kedua anak saya tidak mempunyai alergi.

  3. Alergi susu sapi tidak bisa di anggap remeh ya. Biasanya kalau anak timbul ruam orang tua hanya anggap enteng “ah nanti juga sembuh sendiri” padahal alergi susu berpengaruh sama pertumbuhan dan perkembangan anak. Ternyata harus ditangani dengan benar.

  4. Sejak dini, anak anak sudah harus mengenalkan jenis makanan ya, biar ketahuan nih alergi ini atau nggak, jadi biar cepat penanganannya dan bisa eliminasi langsung ganti yang lain

  5. aku paling sedih kalau lihat anak alergi susu sapi, karena aku pernah mengalaminya. Waktu dibawa ke dokter anak, ketauan karena penyebabnya susu sapi, maka langsung diganti deh susunya sesuai dengan yang dianjurkan oleh rumah sakit.

  6. Wah ini susunya bikin tenang ibu2 yang anaknya punya alergi susu protein sapi ya mbak?
    Kalau anakku jg ada alergi makanan tertentu, biasanya saat kambuh bibir jadi bengkak gtu 🙁
    Paling banter akhirnya aku menghindari pencetusnya aja

  7. Abang saya juga alergi susu sapi waktu bayi. Kata ibu saya ditahun 90 an itu pilihan susu untuk anak alergi susu sapi itu sedikit. Beruntung ya sekarang ini udah beragam pilihan susu untuk anak yang alergi susu sapi.

  8. Auto aman kalo anak-anaknada yg alergi susu ya moms. Hadirnya Morinaga yg soya ini makin bikin para ibu2 tenang karena ga perlu bingung2 lagi

  9. Ternyata alergi bisa menghambat tumbuh kembang si kecil ya, alergi memnag gak boleh disepelekan, Alhamdulillahnya sekarang semakin banyak informasi terkait hal ini. Thank you mom sharingnya

  10. Wahhh, informasinya lengkap banget ya mba. Dan, aku baru tahu ternyata alergi susu juga dapat memengaruhi tumbuh kembang anak yaa. Duh, kudu lebih aware dan peka lagi nih.

  11. Informasinya lengkap banget mba, mesti lebih aware nih memperhatikan asupan si kecil. Apalagi, aku baru tahu ternyata alergi bisa memengaruhi tumbuh kembang si kecil ya mba.

  12. Wah ternyata alergi bisa sampe bikin sesak napas ya. Kirain juga bikin kulit bentol bentol doang. Dulu pas Luigi batuk pernah dikira karena alergi, ternyata karena phemoni mbak. Dan susunya disuruh ganti sama dsa nya. Akhirnya ya diganti Morinaga Chil Kid Soya ini. Lumayan sih, batuknya jadi gak lama-lama.

  13. Efwk yang paling bahaya fari alergi susu sapi terletak di pencernaannya ya..sedangkan pencernaan sendiri organ vital ya g menunjang pertumbuhan dan perkwmbangan anak..

Leave a Reply to anggraeni septi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *