Kuajarkan Kau Tentang Kebangkrutan dan Semangat Bangkit
Suara tiba-tiba hening. Padahal nampaknya baru lima menit yang lalu di belakang rumah terdengar suara gaduh. Gemericik air keran, dentingan piring beradu, sendok bertalu-talu. Kini senyap. Kemana anakku? Rasanya ia masih mengoceh bersama kesibukannya di belakang. Bergegas aku menuju halaman belakang, tempat aku biasa mencuci piring. Dan kutemukan anakku dalam keadaan berendam. Di dalam bak cuci piring. Namun ada damai terpancar dari wajahnya. Mulutnya setengah terbuka. Dadanya kembang kempis dengan napas yang dalam. Matanya terpejam!
Ia bukan pingsan. Hanya tertidur karena lelah terlalu sibuk di dapur. Namun, di balik tidurnya terasa teduh seakan-akan pohon beringin menaunginya meski ia berada di ruang terbuka. Mungkin aku harus menyesal karena kurang pengawasan terhadapnya.Tapi sesal tidak mungkin membawa guna. Kenapa bisa sampai begitu, kenapa bisa tidur nyenyak dalam keadaan yang aneh, kenapa aku membiarkannya bermain sendiri. Waktu pun sudah berlalu tidak mungkin terulang lagi. Dengan memandangnya, yang ada hanya iba, dan bayangan masa depannya.
Tsaqiif, bunda tidak tahu, bahkan semua orang pasti tidak tahu bagaimana masa depanmu. Namun semua orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang sukses, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Sukses sangat erat kaitannya dengan kebebasan finansial. Ya, walau kau saat ini tidak tahu apa itu bebas finansial, tapi kamu jelas bahagia jika kamu bisa membeli Hotwheels, baju, sepatu, buku, Lego sesuka hati, berapapun dan kapanpun kamu ingin memilikinya.
Jika ingin sukses belajarlah dari pengalaman. Jika ingin bebas finansial berwirausahalah. Bunda masih ingat sewaktu bunda kecil. Bunda sering merengek minta dibelikan mainan, sama sepertimu. Bahkan sampai awal masa remaja, masih suka minta dibelikan. Sampai-sampai kakekmu menyindir, βKok beli-beli terus? Coba jual-jual.β
Sindiran itu berdampak hebat pada kehidupan bunda sekarang. Sejak sindiran kakekmu itu di masa kecil bunda, bunda jadi berpikir. Bukankah enak menjual hal-hal yang sedang booming, kemudian uangnya bisa dibelikan majalah-majalah remaja favorit bunda di kios tengah kota. Jadilah saat itu bunda mulai membeli kertas file yang gambar dan bentuknya unik-nik dan lucu-lucu. Ada Mickey Mouse, Pembalap, Winnie The Pooh, Hello Kitty dan lainnya.
Selepas masa kuliah, tidak ada perusahaan satu pun yang mau menerima lamaran bunda. Hingga pada akhirnya bunda dilamar oleh ayahmu. Bunda iyain aja, bunda pikir lumayan kan masih 20-an tahun sudah nikah, nggak perlu bebanin orang tua lagi. Karena bunda di rumah saja, insting jualan bunda kumat, dengan iseng bunda membuka online shop dan distributor pulsa tahun 2010 dulu. Kemudian kamu lahir di tahun berikutnya, bunda jadi tidak sempat mengurus toko online. Bunda juga menemui masalah, merasa tidak bisa memenuhi haus dan laparmu dengan ASI. Namun itu anugerah karena masalah itu mengantarkan kita pada kesuksesan yang hampir 100% seperti saat ini. Seperti kau tahu dan telah mengalaminya sehari-hari. Kamu selalu ikut bunda dalam memenuhi urusan bisnis bunda, yaitu minuman pelancar ASI yang nyaman bagi ibu menyusui.
Kesuksesan tidak diraih begitu saja. Kesuksesan juga merupakan akibat belajar dari pengalaman. Sebelumnya, bunda pernah gagal dalam menjalankan bisnis server pulsa. Salah satu penyebabnya adalah bisnis dijalankan dengan asal, tanpa tujuan. Tanpa business plan, just let it flow. Padahal tujuan dan goal dalam business plan itu penting. Sama halnya dengan pelari yang sedang bertanding. Dia selalu punya tujuan mau finish dimana, tidak mungkin berlari terus tanpa tahu arah dan kapan berhentinya. Bisnis itu sukses pada awalnya, namun begitu menemui masalah dan kelemahan di tengah jalan akhirnya bangkrut. Modal pinjaman dari bank belum profit, bahkan bunda harus melunasinya. Ah, saat ini kamu kan belum mengerti apa itu profit dan rugi. Tapi kamu betah nonton youtube berlama-lama. Kamu suka nonton Superwings, Paw Patrol, Peppa Pig, Thomas, Robocar Poli. Pasti kamu juga akan mereplay berulang-ulang video animasi yang pernah bunda buat 3 tahun lalu ini. Kisah singkat tentang lahirnya bisnis bunda yang baru, setelah gagal dengan bisnis yang lama.
Bunda ingin kamu pada saatnya nanti bisa berwirausaha meneruskan bisnis bunda atau merintis bisnis sendiri. Lihatlah, sudah ada beberapa pengusaha cilik. Moziah Bridges dengan bisnis dasinya, Hart Main dengan usaha lilin kalengnya, atau yang di Indonesia ada Wilson Tirta yang di usia 13 tahun sudah punya bisnis properti, kuliner, dan online shop. Tak usah bingung, bunda akan menyiapkan bisnis baru untukmu nanti. Bunda persiapkan dari sekarang. Almarhum kakekmu, beberapa waktu sebelum meninggalnya pernah berkeinginan untuk merintis usaha bumbu nasi kebuli. Tester sudah dibagikan ke kerabat-kerabatnya. Semua menyukainya. Bunda ingin meneruskan niat itu. Setidaknya, ilmu cara membuat bumbu kebuli yang kakek ajarkan terpakai, Insya Allah akan menjadi amal jariyah untuknya.
Sebenarnya bisnis bumbu nasi kebuli akan banting setir menjadi bisnis kuliner. Tahukan, nak? Bisnis kuliner tidak ada matinya. Bunda pernah ajak kamu ke mall, food courtnya selalu penuh pengunjung. Berarti peluang usaha kuliner itu besar. Bunda akan buat konsep nasi kebuli dalam booth dan food truck. Sepertinya belum ada di kota ini, dan kita akan menjadi pelopor.
Sebagai langkah pertama, pastinya bunda akan menyiapkan business plan. Bunda akan tentukan sisi kelemahan dan kekuatan nilai jual nasi kebuli kita. Setelah itu, bunda akan cari supplier untuk kebutuhan bisnis ini. Yang mudah saja caranya, tak usah terlalu rumit sampai harus survei ke berbagai daerah. Bunda pernah dengar ada website B2B atau business to business, disana dijual berbagai peralatan dan bahan untuk memenuhi sebuah bisnis. Tentunya sangat berbeda dengan website e-commerce B2C aau C2C yangΒ sering bunda gunakan untuk belanja online, terutama kalau menjelang lebaran. Ya, bunda sering buka Zalora, Lazada, dan Tokopedia. Jangan harap kita akan menemukan supplier bahan dan peralatan untuk bisnis kita yang baru ini di website seperti itu.
Ralali B2B Marketplace namanya. Bunda tahu dari teman bunda yang sempat mengulasnya, karena dia juga akan membuka bisnis baru. Setelah teman bunda itu bercerita caranya membuka usaha, bunda jadi ingin tahu apa itu Ralali. Ternyata di sana ada berbagai supplier yang sangat lengkap. Bagaimana tidak lengkap kalau 10.000 pembeli loyal, lebih dari 1.600 vendor, dan 75.000 produk ada di sini? Dan semua transaksi aman, praktis, dan transparan. Jika ingin membuka salon, bisnis furnitur, buka bengkel, restoran atau apapun, kulakan barangnya bisa dari Ralali.com. Tidak cuma produk, kalau mau buka bisnis jasa juga bisa. Misalnya bisnis ticketing pariwisata, ada juga nih di Ralali.com.
Karena usaha yang akan kita rintis adalah kuliner, bunda coba klik kategori food & beverage serta Horeca alias hotel, restoran, dan cafe. Ya Allah, lengkapnya. Segala macam beras ada. Beras putih, beras organik, beras merah, beras hitam. Bunda jadi kepikiran bagaimana kalau kita membuka booth nasi kebuli sehat bermodalkan beras merah atau beras hitam?
Kemudian bahan lain yang bunda butuhkan adalah bumbu dan packaging. Yes! Packaging available, jinten ada, kayu manis ada, sereh ada, bawang juga ada. Cuma satu yang tidak ada: kapulaga. Sayang, ya. Padahal bunda sudah senang. Eh, tunggu dulu. Ini kok bunda nemu tulisan, katanya bunda bisa request apa yang dibutuhkan jika tidak ada. Alhamdulillah nemu jalan keluarnya.
Dalam bayangan bunda, meski bunda ingin kau jadi wirausahawan, kamu juga masih wajib menuntut ilmu yang tinggi. Bunda jadi ingat, saat bunda mengisi materi Talkshow Kehidupan Setelah Kuliah di kampus almamater bunda dulu. Bunda menyampaikan pengalaman usaha bunda dan tentang dunia enterpreneur seperti apa. Hari itu juga ada materi lain oleh pembicara ahli seputar dunia kerja dan dunia pendidikan tinggi setelah lulus sarjana. Di penghujung acara, peserta yang calon sarjana itu ditanya mau pilih jalur yang mana. Mereka masih lebih tertarik pada dunia kerja. Yah, mungkin juga karena risiko dunia usaha tidak kecil. Atau mungkin juga semangat kewirausahaan mereka kurang terpupuk. Padahal menjadi pengusaha itu seru dan membahagiakan jika kita sudah mencapai goal. Dari situlah bunda belajar, bahwa bunda juga harus memikirkan dan mengarahkan masa depanmu agar gemilang. Tsaqiif, lanjutkan tidurmu, nak. Nanti kalau sudah bangun, main sama bunda lagi, ya.
Posted on: November 4, 2016, by : li partic
Rangkaian kalimat yang pas sekali mbak. Juga mengingatkan perjalanan usaha saya yang baru sekarang ini bisa fokus. Keep posting & sukses slalu.
alhamdulillah semoga sukses selalu ^_^
Semoga makin sukses ya mba.
aamiin ^_^
setuju mbak kalau pingin bebas finansial ya berbisnis aja..ya Allah kok bisa sih bobok di ember…
Hihii iya mbak. Aneh kok bisa tidur dalam kondisi apapun π
Keren Mbak Tsaqiif udah kenal bisnis dari kecil ikut2 antar dagangan dan kulakan kemana2, biasanya sih anak akan niru mbak. Moga sukses yaaa π
Aamiin.. semoga bisa mendidiknya dengan baik ^^
Ralali.com emang membantu banget buat para pengusaha, karena mampu menghubungkan pengusaha satu dengan yang lainya untuk transaksi grosir lebih mudah. Sebagai tukang layangan, sayapun jadi terbantu dalam menemukan partner jualan saya
Btw kunjungan baliknya ya di artikelku ini http://amir-silangit.blogspot.co.id/2016/11/mudahnya-memulai-usaha-di-usia-muda.html
Terimakasih^_^
Iya lengkap kap kap π
Sepertinya ini pertama kalinya aku main ke sini, dan……….. langsung terpesona sama tulisannya. Nikah usia 20 tahunan? Keren, Mbak!
Apalagi tentang harapan si kecil bisa meneruskan usahamu. Semoga kelak itu benar terwujud, dan si Ralali bisa membantu mewujudkannya dengan mudah. Sukses selalu. Muheheeh
20an tahun mbak.. 20+3 π
Benar, Mbak. Tujuan itu yang kadang suka ketilapan. Jadi cenderung dibiarkan mengalir begitu saja, karena percaya kalau sudah rezeki akan datang sendiri. Itu benar, tapi kaya kurang greget menurutku, Mbak. π
Siiip
Terima kasih artikelnya bagus Mbak dan yang terpenting menyemangatiku saat sedang membangun kepingan harapan….
Walaupun gak tahu akan sampai atau tidak, namun tulisan-tulisan seperti ini bisa membangkitkan energi.
terima kasih
Harus selalu semangat!