Kembali Ke Kampus Biru
Tetiba dapat text message dari seorang teman alumni THP juga. Ehem, tepatnya suamiku yang terima. Dia meminta suamiku untuk mengisi acara pelepasan wisuda Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB). Sebagai apa? Yang jelas bukan untuk menyanyi atau menari, apalagi baca puisi. Sebagai apa dong? Sebagai MOTIVATOR!
Huwhaaaat? Motivator? Yah, walau bukan sebagai motivator beneran sekelas Ipho Sentosa, Tung Desem Waringin, atau yang lainnya, peran itu dibutuhkan untuk acara pelepasan wisuda nanti. Intinya kita diminta untuk memberi wejangan berisi motivasi dan wawasan dunia kerja dan dunia wirausaha. Dulu ada wisuda fakultas. Sekarang ditiadakan, diganti dengan pelepasan wisuda. Acaranya pas diadakan sewaktu mengambil toga.
Pertanyaannya, kenapa suami saya yang dihubungi? Bukannya banyak alumni lain yang sukses? Mungkin jawabannya adalah, suami saya yang punya banyak waktu luang karena dia gak punya kerjaan. Hohohoho.
Yah, akhirnya kita berangkat pagi-pagi pada tanggal 9 Oktober 2015 itu. Eits, bukan tanpa rintangan. Ternyata saya masih punya tanggungan pengiriman barang beberapa koli. Wah, padahal acaranya dimulai setelah shalat jumat. Belum lagi jika suatu saat di tengah perjalanan ada macet. Dengan pertimbangan daripada nanti di Malang nggak tenang, akhirnya kita nggak pagi bener berangkatnya.
Banyak Perubahan
Syukurlah, sampai di kampus biru tercintaku itu belum adzan Dhuhur. Kita masih sempat makan pagi di sana. Banyak yang berubah.
- Gedung fakultas jadi tuinggiiiii banged. Sampai 8 lantai!
- Renewed Masjid Raden Patah. Lagi tahap renovasi jadi berlantai-lantai. Yang bisa dibuat shalat lantai paling bawah.
- Ada UKM baru, namanya ABC. Agritechno Bussiness Center. Ini UKM kewirausahaan. Keren yah?
- Kantin baru. Di kantin itu seperti sentra pujasera yang di dalamnya ada beberapa penjual makanan dengan beberapa menu. Lihat-lihat menunya muraaaah tenan. Sepiring nasi cuma berkisar 7ribu-10ribu. Ya Allah, apa gara-gara saya keseringan makan di mall yak? Atau karena ini harga anak kos?
- Terdapat parkiran sepeda. Kayak di luar negeri aja. Bike to campus. Lucu lho parkiran khusus sepeda ini. Jadi, ada sekat-sekat besi untuk naruh roda depan sepeda di sekat itu. Kemudian kita bisa ngunci/ngasi gembok antara roda dan sekat besi itu.
Sewaktu makan, kita ketemu Pak Kum – Pak Kumis Alias Pas Koes. Dia yang biasa jaga perpus. Tapi sekarang udah gak di perpus katanya. Ternyata dia sudah melupakanku. Hiks… Ya sudahlah ^_^
Kangen Roti Kopi ala Rotiboy
Dulu biasanya aku beli roti kopi di Cafe THP. Harganya tiga ribuan. Lihat-lihat etalase, ternyata udah ga ada. Akhirnya aku memilih roti hotdog. Eh, selang beberpa lama, aroma kopi tercium. Itulah roti kopi! Yeeeeay. Sekarang harganya 7ribu. Rasa masih sama enyaaak.
Di sana juga dijual minuman cincau. Bu Dewanti sudah sounding-sounding di facebook. Jadi aku penasaran rasanya gimana 😉
Eksplorasi Kampus
Anakku Tsaqiif nggak pernah bisa diam. Selalu mondar-mandir, lari kesana kemari. Begitu pun saat acara dimulai, dia juga ikutan ke dalam aula. Sampair-sampai Bu Retno bag. akademik menghampiriku. “Itu anaknya ada di depan panggung. Nggak enak sama Dekan.”
Aduh, Qiiiif kok malu-maluin. Kesanalah aku menyusul. Ternyata dia sudah keluar. Dia mau bilang: “Papanda pose.”
Aku gak ngerti maksudnya. Tapi mungkin Papandanya lagi bicara di panggung kali ya. Lalau aku mengajak Tsaqiif keluar gedung. Lihat ikan. Dia suka lihat ikan, ada yang kecil, anak-anak, ada yang besar katanya. Gak cuma liat ikan, kita keliling-keliling seputar fakultas.
Sehabis capek kesana-kemari aku dan Tsaqiif kembali lagi ke lantai 2. Syukurlah acaranya selesai. Tinggal makan-makan. Horeeee.
Acara sudah selesai, kita nggak langsung balik ke Darjo. Kita refreshing dulu di Kampung Lumbung Batu. Nantikan reviewnya yaaa ^_^
Posted on: October 10, 2015, by : li partic