Dana Pensiun, Kunci Bahagia Di Masa Tua

Cukup sulit menemukan rumah yang hendak kami tuju saat itu. Rumah yang berhimpitan dengan rumah lain, di pemukiman padat penduduk. Atapnya pendek, luasnya tak seberapa. Ibu bersikeras mengajak saya bersilaturahmi dengan saudara jauhnya. Mumpung di Solo katanya. Namun, setelah diberi alamat, agak mengejutkan. Kata ibu suasana rumahnya dulu tidak seperti ini. Tidak melalui jalan sempit yang tidak bisa dilalui mobil, sehingga kami harus berjalan kaki.

Awalnya ibu sedkit kesal, karena ingin berbicara sendiri dengan Pak Dhe dulu sebelum ke rumahnya. Tetapi istrinya seperti menolak atau menyembunyikan keadaan Pak Dhe. Tapi kekesalan itu langsung lenyap berganti dengan rasa terenyuh melihat keadaan Pak Dhe secara langsung. Beliau duduk di kursi roda, tidak dapat berbicara. Menelan air liur pun tak sanggup. Keadaan seperti itu didapatinya pasca terserang stroke.

Begitu asyik istri Pak Dhe bercerita. Kami pun khusyuk mendengarkannya. Tahun lalu Pak Dhe baru menikahkan putrinya dengan mengadakan pesta di gedung. Tak lama setelahnya beliau terserang stroke sehingga membutuhkan biaya kesehatan yang cukup menguras tabungan. Untuk keperluan itu, beliau sampai menjual rumah lamanya yang besar. Kami tersentuh dengan keadaannya saat ini. Padahal dulu beliau menjabat sebagai kepala sebuah bank. Tentu bisa dibayangkan bagaimana makmurnya. Namun, tiba-tiba kondisinya terpuruk setelah pensiun.

Keadaan itu membuatku berpikir. Profesinya yang mapan, pensiun dapat pesangon, tapi masa pensiunnya tidak bahagia. Apalagi seperti saya yang pekerja lepas. Penghasilan tak menentu, kadang ada, kadang tidak. Selama ini hanya memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak. Ternyata masih ada satu lagi yang harus dipikirkan: bahagia di masa pensiun.

Untunglah saya sempat mengikuti Blogger Gathering  secara virtual bersama Manulife dengan tema “Rahasia Pensiun Bahagia”. Acara yang diadakan pada 15 Desember 2021 lalu itu menghadirkan Karjadi Pranoto, Director & Chief EB and Sharia Distribution Manulife Indonesia dan Citra Anjelina selaku Head of Strategy and Transformation Pension Business Manulife Indonesia.

Di situ saya mendapat bayangan bahwa apa yang saya alami waktu bersilaturahmi itu adalah cerminan survei yang dijelaskan sewaktu gathering. Semakin tua, 81% responden setuju kondisi kesehatan akan menurun. Namun kabar baiknya berdasarkan hasil survei Manulife Investor Sentiment Index (MISI) XI di Indonesia 57% memiliki kehidupan yang lebih baik dari gaya hidup saat ini. Itu karena mereka telah menyiapkan dana pensiun sejak sebelum datang masa pensiun. Wah, bagaimana bisa, ya? Mari kita kupas tuntas bagaimana agar pensiun bahagia!

Mengapa Butuh Dana Pensiun?

Dana pensiun adalah biaya hidup di hari tua setelah kita tidak bekerja atau tidak produktif lagi. Oleh Karena itu dibutuhkan dana pensiun yang cukup agar kita bisa hidup mandiri secara finansial. Anggaplah nanti kita punya anak, mungkin saja mereka membantu keuangan kita. Tapi hal itu belum tentu menjamin 100% hidup kita. Mereka kan punya keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya juga. Jadi usahakan kita tidak menjadi beban orang lain. Selain itu, banyak faktor-faktor lain yang mengharuskan kita punya dana pensiun. Apa saja? Ini dia.

Usia Harapan Hidup Semakin Bertambah

Menurut World Population Prospect 2019 yang diterbitkan oleh PBB, usia harapan hidup orang Indonesia semakin lama semakin meningkat. Dulu pada tahun 1990 usia harapan hidup seseorang adalah 75 tahun, pada tahun 2020 meningkat menjadi 78 tahun, dan semakin besar pada tahun 2050, yakni 81 tahun. Hal ini disebabkan karena kualitas hidup semakin baik, teknologi medis semakin canggih, akses terhadap kesehatan semakin mudah seperti adanya BPJS yang menunjang kebutuhan kesehatan. Maka suatu saat nanti banyak juga penduduk yang tua. Jika tidak menyiapkan dana pensiun maka akan jadi beban orang yang lebih muda atau mereka yang berusia produktif.

Kesehatan Menurun, Biaya Berobat Meningkat

Semakin bertambah usia, biasanya kita rentan terkena berbagai penyakit. Lihat saja penyakit langganan orang lanjut usia. Penyakit jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi, ginjal, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya. Otomatis ini akan menambah biaya untuk menangani kesehatan kita selain biaya hidup sehari-hari.

Agar Tidak Menjadi Terlantar

Sudah banyak kasus lansia yang dititipkan ke panti jompo atau dipelihara pemerintah. Hal ini karena keluarga kita merasa berat atau tidak mampu membiayai hidup kita. Tentunya keinginan kita akan hidup bahagia bersama keluarga, bukan? Maka jadilah orang yang tidak memberatkan orang lain dengan punya dana pensiun mandiri.

Berapa Dana Pensiun Yang Dibutuhkan?

Setelah menyadari betapa penting punya dana pensiun, tentu kita bertanya berapa dana pensiun yang kita butuhkan? Meskipun nanti ada yang menjamin dana pensiun kita seperti pemerintah maupun perusahaan tempat kita bekerja, itu belum tentu cukup lho. Semuanya tergantung bagaimana kebutuhan dan gaya hidup kita nanti. Jadi, kita tentukan kebahagiaan kita seperti apa, hidup yang bagaimana yang akan kita jalani kelak, perkirakan juga biayanya.

Untuk mengetahui kecukupan dana pensiun, maka langkah yang harus kita tempuh adalah:

1. Ketahui Replacement Rate

Replacement rate adalah rasio penghasilan per bulan saat pensiun dibandingkan dengan penghasilan terakhir yang kita terima saat masih bekerja.

2. Tentukan Replacement Rate Ideal

  • Replacement rate ideal bisa berbeda-beda setiap individu. 

Hal ini kita yang tentukan. Misalnya gaji sebelum pensiun kita 10 juta per bulan. Kita mau replacement rate 70%. Berarti saat pensiun harus ada dana pensiun sebesar 7 juta per bulan. Pengeluarannya apakah bisa mencukupi? Hal ini kembali lagi ke gaya hidup masing-masing. Jika gaya hidup sama seperti sebelum masa pensiun, maka replacement rate harus lebih tinggi.

  • Menurut ILO, replacement rate yang dianggap ideal rata-ratanya adalah 40%.

3. Ketahui Sumber Penghasilan Saat Pensiun Nanti

Ini yang bisa kita kira-kira. Ada sumber yang sudah pasti, ada juga sumber yang bisa kita siapkan mulai hari ini.

  • Sumber penghasilan yang sudah pasti, contohnya: Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun yang dikelola BPJS dan pesangon berdasarkan UU Ciptaker.
  • Sumber penghasilan yang bisa kita siapkan mandiri: ikut program Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) maupun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Jika sudah mengetahui sumber penghasilan saat pensiun, maka kita bisa mengira-ngira berapa kecukupan dana pensiun kita, sehingga kita bisa menyiapkan dana dari sekarang.

Cara Mengumpulkan Dana Pensiun

Mengumpulkan dana pensiun itu seperti menabung, tapi dengan sedikit trik agar hasilnya maksimal. Kita perlu mengatur keuangan dengan rapi, menghitung keadaan saat ini dan masa depan, dan memikirkan apa saja yang harus kita lakukan. Bagaimana selengkapnya? Simak tip-tip berikut.

Stabilkan Pengeluaran

Beberapa dari kita mungkin beruntung karena kita mendapat gaji bulanan dari tempat bekerja. Namun, ada yang penghasilannya tidak pasti seperti pekerja lepas. Pemasukan pekerja lepas (freelancer) itu bervariasi. Biarpun demikian, kita bisa usahakan agar pengeluaran tetap stabil. Jadi kita bisa merencanakan tiap bulannya akan keluar uang untuk apa, dan yang disisihkan untuk tabungan serta dana pensiun berapa.

Hitung Kebutuhan Masa Tua

Perkirakan sedetil mungkin kebutuhan hidup kita kelak. Mulai kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, listrik, air, uang lingkungan, tanggungan, dll. Pikirkan juga untuk menempatkan pengeluaran tidak wajib yang bisa membahagiakan kita seperti traveling, makan bersama, dan biaya gaya hidup lainnya.

Tentukan Usia Pensiun

Jika kita bekerja, kita sudah tahu hal pasti kapan kita pensiun, biasanya sekitar umur 55-56 tahun. Ada kalanya kita ingin pensiun lebih dini, misal di umur 40 atau 50 tahun. Usia pensiun yang kita rencanakan akan berpengaruh pada simulasi perhitungan dana pensiun. Berapa yang harus kita siapkan agar cukup menunjang hari tua kita.

Hitung Simulasi Dana Pensiun

Dengan mengetahui faktor usia pensiun, besarnya penghasilan di masa produktif, dan perhitungan kebutuhan di masa tua, hitunglah simulasi dana pensiun. Ini akan memudahkan kita memperkirakan dana pensiun yang diharapkan saat dana pensiun cair.

Sebagai ilustrasi, saya saat ini dalam kondisi:

  • Bekerja di perusahaan per 1 Januari 2021 dengan usia pensiun 55 tahun.
  • Penghasilan per bulan Rp. 10 juta.
  • Ikut serta Program Pensiun Iuran Pasti dengan iuran 4% per bulan.
  • Saldo di Program Pensiun diasumsikan berkembang dengan tingkat pengembangan 7% per tahun.
  • Tingkat kenaikan gaji sebesar 10% per tahun.

Maka diperoleh perhitungan, jika saya menyiapkan dana pensiun ini mulai umur 25 tahun, maka saya akan mendapat 1,63 miliar. Namun jika saya memulainya sejak usia 35 tahun, saya akan memperoleh Rp. 473 juta. Jadi semakin awal menyiapkannya, semakin besar dana pensiun yang akan kita dapatkan.

Siapkan Strategi Pengumpulan Dana Pensiun

Untuk menyiapkan dana pensiun, kita boleh mengandalkan dari berbagai sumber. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

Instrumen investasi sesuai profil risiko

Ada berbagai investasi yang bisa kita coba seperti saham, obligasi, sukuk, reksadana, tabungan emas, dll. Memang investasi ini bersifat fleksibel. Sayangnya investasi langsung seperti ini punya kekurangan. Biasanya kita kurang komitmen untuk selalu menyisihkan dana setiap bulannya. Terlebih lagi, kita harus waspada jika suatu saat mengalami kerugian apabila tidak dikelola dengan baik.

Ikut serta dalam program dana individu DPLK Manulife

Untuk mengatasi kekurangan investasi langsung secara mandiri, kita bisa ikut program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife. Dengan DPLK Manulife kita akan berkomitmen menyisihkan dana per bulan. Enaknya lagi, kita tidak akan ribet mengurus investasinya sendiri karena sudah diurus oleh DPLK.

DPLK Manulife

Meskipun tidak ada kata terlambat untuk menyiapkan dana pensiun di berapapun usia kita, kita harus mengetahui kenyataan bahwa semakin cepat kita menyiapkan dana pensiun maka semakin besar pula dana pensiun yang akan kita dapatkan. Maka langkah terbaik adalah segera siapkan dana pensiun dari sekarang, misalnya dengan ikut serta dalam program #DPLKManulife.

Dana Pensiun Lembaga (DPLK) Manulife Indonesia adalah badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun berdasarkan landasan hukum dana pensiun yaitu Undang-undang Nomor 11 tanggal 20 April 1992 serta peraturan pelaksanaannya.

DPLK Manulife ini tentu bukan produk asuransi ya. Saya ingatkan begini, karena ketika menyebut nama Manulife banyak yang mengira saya menjelaskan tentang asuransi. Seperti namanya, DPLK, maka DPLK Manulife mengatur investasi untuk dana pensiun. Tenang saja, keamanannya terjamin karena DPLK Manulife Indonesia telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan, No. KEP-231/KM.17/1994, tanggal 5 Agustus 1994.

Jika kita ikut dalam program yang diadakan DPLK Manulife, berarti kita membayar iuran pensiun setiap bulan, untuk selanjutnya dikembangkan (diinvestasikan). Kita bisa memilih dana diinvestasikan di mana, apakah di pasar uang, obligasi, atau saham. Sebagai hasil akhir, akan terbentuk saldo atau manfaat pensiun. Saat ini ada dua jenis produk dana pensiun dari DPLK Manulife, yaitu:

MiFuture Income Protector

MiFuture Income Protector (MiFIP) adalah produk dari Manulife Indonesia yang akan memberikan penghasilan saat masa pensiun hingga delapan kali dari total Dana Mapan. Istimewanya, MiFIP juga memberi perlindungan risiko kematian dan kecelakaan hingga 100 persen dari Dana Mapan.

Manfaat utamanya adalah: 

  1. Manfaat Pembayaran Tunai Usia Mapan: 100% Dana Mapan diberikan ketika Tertanggung mencapai Usia Mapan.
  2. Manfaat Pembayaran Tunai Tahunan: Total 400% Dana Mapan dibayarkan setiap tahun selama 20 tahun setelah Tertanggung mencapai Usia Mapan.
  3. Manfaat Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan: 100% Dana Mapan akan diberikan jika Tertanggung meninggal dunia akibat kecelakaan.
  4. Manfaat Pembebasan Premi: Diberikan ketika Tertanggung meninggal dunia selama masa pembayaran Premi (manfaat ini hanya berlaku untuk pembayaran Premi Reguler).
  5. Manfaat Meninggal Dunia: Dana Mapan akan diberikan 100% jika Tertanggung meninggal dunia (akan mengurangi Manfaat Akhir Masa Pertanggungan yang diberikan).
  6. Manfaat Akhir Masa Pertanggungan: 200% Dana Mapan diberikan pada Akhir Masa Pertanggungan (dikurangi dengan Manfaat Meninggal Dunia yang telah diberikan (jika ada).

MiGolden Retirement

MiGolden Retirement dapat membantu mempersiapkan tabungan pensiun bahkan ketika kita merencanakan pensiun dini seperti di usia 40 tahun. Selain itu, manfaat pensiun juga bisa diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan, apabila yang tertanggung meninggal dunia.

Manfaat utamanya adalah:

  1. Manfaat pensiun normal: diberikan kepada Peserta pada saat mencapai usia pensiun normal sesuai pilihan Peserta
  2. Manfaat pensiun dipercepat: diberikan apabila Peserta mengajukan usia pensiun dipercepat dalam jangka waktu minimal 10 (sepuluh) tahun sebelum dicapainya usia pensiun normal;
  3. Manfaat pensiun cacat: timbul apabila Peserta dinyatakan cacat oleh dokter yang disetujui oleh DPLK Manulife Indonesia dan pembayarannya dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pernyataan cacat diterima.
  4. Manfaat pensiun meninggal dunia: apabila Peserta meninggal dunia maka pembayaran manfaat akan dibayarkan kepada ahli waris Peserta yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagaimana? Sudah punya gambaran kan betapa pentingnya dana pensiun? Makanya yuk persiapkan dan miliki dana pensiun mulai dari sekarang mumpung belum terlambat! #semakinharisemakinbaik

Cek info selengkapnya di www.manulife.co.id ya!

Semoga bermanfaat ^_^

Posted on: December 20, 2021, by : li partic

37 thoughts on “Dana Pensiun, Kunci Bahagia Di Masa Tua

  1. Mempersiapkan dana pensiun sedari muda memang perlu banget ya, supaya generasi selanjutnya gak jd generasi sandwich kayak kita2 ini. Karena kenyataannya banyak orang tua yg tak mempersiapkan dana pensiun sedari muda.

  2. Kebutuhan hidup tetap berjalan di usia tua. Padahal produktivitas mulai menurun. Makanya mumpun masih produktif memang sebaiknya mulai memikirkan dan berhitung dengan dana pensiun

  3. tidak ada yang menjamin masa tua selain diri kita sendiri dengan segala persiapannya. kalau sekarang hidup enak, semua kebutuhan bisa terpenuhi harus juga memastikan untuk masa tua juga makanya penting diusia produktif untuk mempunyai dana pensiun

  4. Ya Allah kalo baca tentang keadaan pak dhe nya jd sedih mba, inget bapak aku. Seharusnya aku juga sadar dr dulu sih tentang pentingnya ikut asuransi, tapi aku terlalu anggap sepele soal ini.
    Yah semoga suatu hari nanti, aku bisa mensisihkan sebagian penghasilan suami untuk ikut asuransi.

  5. Ada 2 produk yang bisa dipilih untuk mempersiapkan dana pensiun yang menyesuaikan skema rancangan keuangan masa depan. Semoga dengan persiapan dan goals yang tepat, kita bisa memilih menikmati masa pensiun dengan bahagia.

  6. Mba sebetulnya sedih kalau menerima kenyataan bahwa ketika usia kita bertambah maka ada peluang atau rentang kesehatan menurun dan ada biaya juga buat menjaga kondisi kesehatan kita. Bismillah semoga sehat selalu ketika di masa pensiun nanti. Aamiin

    1. Salah satu ketakutan terbesarku itu kalau di masa tua itu hidup malah semakin susah. Makanya tiap kali lihat orang tua yang harus bekerja di jalan itu aku selalu berdoa semoga di masa tua aku bisa terhindar dari kemiskinan

  7. Aku pun mulai sekrang juga sudah berpikir kalau nanti di hari tua jangan sampai membebani anak untuk kebutuhan sehari-hari. Makanya persiapan untuk masa tua harus dilakukan mulai sekarang. Program DPLK Manulife ini bagus juga ya

  8. memang bagusnya lebih cepat menabung dana pensiun ini lebih baik ya, mbak. kalau aku alhamdulillah di kantor sudah ada sih tunjangan pensiunnya. apa perlu bikin tabungan lagi ya di tempat lain?

  9. ternyata harapan hidup saat ini semakin bertambah ya, teknologi dan ilmu kedokteran yang terus berkembang membuat harapan hidup pun meningkat.
    mau gak mau saat ini kita harus bisa segera bergegas untuk mempersiapkan dana pensiun agar di hari tua nanti kita bisa tetap bahagia karena masih bisa berdiri sendiri tanpa membuat keluarga terbebani ya.

  10. Yess.. mumpung belum terlambat, harus giat cari cuan biar bisa buat tabungan di masa tua, bahagia di masa tua. Program DPLK Manulife menarik juga nih. Moga aja tahun depan bisa ikutan program nya.

  11. Ngomongin masa pensiun ini, huhu rasanya ngeri-ngeri sedap ya. Abisnya takut. Hehehe. Tapi ya kudu dihadapi karena pasti terjadi. Supaya bisa tenang dan nyaman, ya kudu disiapkan dari sekarang ya.

  12. tertarik nih kak untuk punya dana pensiun. apalagi untuk freelancer seperti saya. menabung untuk masa tua itu sangat penting dan diperlukan. apalagi saya baca diatas apabila kita meninggal dunia maka tabungan bisa dialihkan kepada ahli waris.

  13. Benar sekali’ perlu kita merencanakan tentang masa pensiun. Ibarat kata hidup memang mengalir apa adanya seperti kran mengalir tapi alangkah baiknya merencanakan segala sesuatunya sedari awal.

  14. Waaahh, penjelasan yang cukup lengkap. Jujur aja, yg tadinya sama sekali gak ada kepikiran ttg dana pensiun, baca artikel ini kayak langsung di ingatin, dan ditegur kalau dimasa tua penghasilan kita dari mana? Pentingnya mempertanyakan itu dimasa skrg. Bagus banget artikelnyaaa

  15. Benar sih. Semakin cepat kita mulai menyiapkan dana pensiun maka akan semakin ringan. Karena kita punya waktu yang terlihat sangat panjang. Secara logika dana pensiunnya akan semakin banyak terkumpulnya.

  16. Senangnya kalau semua masyarakat bisa melek akan pentingnya dana pensiun begini. Karena kalau tua nanti gak selamanya kita bisa bergantung dengan anak apalagi jika kebutuhan terus meningkat.
    Setuju banget nabung dana pensiun sedini mungkin. Saya sudah mulai start setahun yang lalu

  17. Dengan penjelasan yang begitu lengkap seperti tulisan ini, saya mendapat gambaran tentang bagaimana merencanakan pensiun di hari tua dengan bahagia, banyak hal yang bisa dipersiapkan selama masih muda dan masih mampu merencanakan persiapan untuk masa tua, agar nantinya masa tua lebih bahagia karena sudah dipersiapkan dengan matang.

  18. Pandemi ini mengubah kehidupanku hampir 180 derajat. Habis kena PHK, aku hrs kuras dana darurat. Apalagi dana pensiun. Skrg lagi stabilin penghasilan lagi buat cicil lagi dana darurat dan dana pensiun. Soalnya, masa depan ga ada yg tahu. Kita jg ga bs mengharapkan duit dar anak terus. Kita harus bisa mandiri, bahkan hingga menjelang ajal menjemput.

  19. segala sesuatu memang harus selalu kita persiapkan termasuk juga persiapan di masa tua

    meskipun kita tidak pernah tau tentang usia, tapi dengan adanya persiapan masa tua seperti ini setidaknya kita tidak perlu khawatir dan tidak akan membebani orang lain

  20. Mempersiapkan dana pensiun juga membuat hidup makin aman ya mba, karena semakin lama kebutuhan terhadap kesehatan kita jga semakin meningkat dan gak mungkin hidup terus menerus aman2 saja tapi semoga dgn adanya asuransi ini makin mengurangi resiko2 tsb di usia tua nanti

  21. Sudah saatnya berpikir jauh ke depan, untuk diri dan keluarga. Setidaknya kita harus punya dana aman untuk 3 tahun bagi keluarga, jaga-jaga kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan. Salah satunya bisa dengan asuransi ya, Kak?

  22. Wah kebetulan dl saya sudah jadi anggota manulife mi..banyak manfaat yg saya rasakan..walau sekarang saya lom pensiun setidaknya sudah ada rasa aman

  23. aku juga pengen banget punya masa tua bahagia adem tentrem, pengen di usia produktif ini bangun-bangun tempat usaha buat bekal masa tua. Selain itu asuransi pensiun juga ternyata menarik yaa biar jadi sumber dana kebutuhan hidup hari tua tanpa nyusahin orang lain. Menarik ya itu ilustrasi dana pensiunnya DPLK Manulife jadi semacam ada return investasi dana pensiun kita. Jadi pengen ikutan juga

  24. Semakin dini kita punya dana pensiun ini, ke depannya semakin menguntungkan ya. .harus mulai dipikirkan. Agar usia tua kita tenang

  25. Semoga Pak Dhe segera diberi kesembuhan ya. Hidup memang penuh rahasia, yang dulunya makmur mungkin sekaang sedang diuji dengan keterbatasan. Perencanaan keuangan memang penting buat jaga-jaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *