7 Kunci Keterampilan Sosial Pembentuk Anak Generasi Maju

Siapa sih, yang tidak ingin memiliki anak yang sukses di masa depannya, walau dengan jalur masing-masing? Pasti semua orang tua menginginkan anak dengan kehidupan yang baik bahkan lebih baik dari dirinya. Hal itu tak lepas dari kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan sosial, anak harus dididik dengan keterampilan yang baik.

Dalam acara Seminar Parenting yang bertajuk”Peran Orang tua dalam Mengembangkan Kemampuan si Kecil menjadi Anak Generasi Maju” Sabtu, 30 September 2017 di Fairfield Hotel, Surabaya, Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi memaparkan tips-tipsnya untuk membentuk anak generasi maju.

parenting seminar sgm eksplor

Ada hal-hal penting sebagai pondasi agar anak bisa punya keterampilan yang baik. Tiga faktor berikut adalah ciri anak generasi maju.

1. Supel

Penting sekali bagi kita untuk saling bekerja sama dan saling memahami orang lain. Inilah yang disebut supel.

2. Kreatif

Di kehidupan sosial ada banyak masalah, kita tidak bisa menyelesaikan dengan satu cara saja. Apalagi cara yang selalu sama untuk permasalahan yang berbeda. Artinya kita membutuhkan generasi kreatif mencari solusi pemecahan masalah.

3. Mandiri

Tentunya kita tidak mau generasi yang tergantung pada orang sekitar. Kita mengharapkan anak yang mandiri walaupun juga bisa berkerja sama dengan orang lain.

Mbak Nina a.k.a Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si, Psi memaparkan penjelasannya.

Untuk membentuk anak generasi maju yang supel, kreatif, dan mandiri, sedari dini kita sebagai orang tua harus menanamkan pendidikan karakter berketerampilan sosial. 7 hal di bawah ini adalah nilai yang harus diajarkan.

1. Berteman dan Bekerja sama

Anak perlu diajari untuk bersoisalisasi dengan berteman. Kadang ada anak yang aktif di rumah saja, sedangkan di lingkungan yang baru ia takut berbaur. Namanya jago kandang. Agar anak tak menjadi jago kandang, maka beri pujian sekecil apa pun di lingkungan baru tersebut. Seringlah ajak si kecil berkumpul dengan orang lain. Kita juga bisa memperlihatkan kekraban dengan orang lain. Namun jangan paksa si kecil berteman. Apabila ia sudah merasa nyaman pasti ia akan mau. Satu lagi yang penting: jangan meninggalkan si kecil diam-diam!

2. Berkompetisi sehat

Saat melakukan kompetisi apapun, ajari anak untuk bersaing dengan sehat. Misalnya beri pujian pada usaha anak. Ajari tetap semangat walau kalah, serta memberi selamat pada yang menang.

3. Sopan santun

Ajari anak sopan santun. Misalnya saat bertemu dengan orang yang lebih tua seperti nenek, kakek, guru, ajari ia untuk bersalaman mencium tangan.

4. Mendamaikan pertengkaran

Ajari Hak Milik. Jangan kakak selalu mengalah

yang menang adalah yang berhak adalah yang benar. Misalnya rebutan mainan, maka bukan kakak yang harus mengalah, tetapi yang punya barang tersebut yang berhak atas mainannya. Jangan lupa buat aturan yang jelas.

Jika sudah anak besar. Berantem sama anak tetangga. Tanya  bicarakan solusinya. Apa yang akan dilakukan besok?

Ajari si kecil menyampaikan apa yang ia pikirkan. Tunjukkan dalam keseharian. Kita yang mencontohkannya terlebih dahulu.

5. Marah Tanpa Ganggu Orang Lain

Anak harus belajar mengatur emosinya. Boleh marah tetapi tidak boleh sampai mengganggu orang lain. Caranya bagaimana?

  1. Pahami mengapa dia marah. Jangan langsung diomeli. Tanya apa sebabnya.
  2. Tenangkan ketika dia marah. Misalnya dengan pelukan.
  3. Akui kemarahannya. Katakan padanya: “Kamu marah ya gara-gara rebutan mainan?”
  4. Jangan berikan apa yang diinginkan anak ketika sedang marah. Jika anak marah dan terus dituruti, bisa bahaya. Misalnya anak minta dibelikan gawai, namun kita larang. Kemudian ia nangis guling-guling. Akhirnya karena kita kasihan, maka kita turuti. Lama-kelamaan si anak akan mengaggap bahwa cara menuruti keinginannya adalah dengan menangis guling-guling. Besoknya ia akan melakukan yang sama ketika ia menginginkan suatu barang.

6. Belajar Ikut Aturan

Tentukan aturan apa saja yang diberikan. Misalnya mandi jam berapa, kapan waktunya makan.

Beri batasan untuk si kecil. Misalnya ketika si kecil bermain gawai. Beri pengertian batasan seperti apa, misalnya ketika ayahnya meminta, atau beri batasan waktu. Jangan lupa jelaskan alasannya.

Dalam hal ikut aturan kita harus konsisten dan bersabar. Jangan hari ini konsisten, tapi besok tidak dilakukan.

7. Peduli Terhadap yang sakit atau Kekurangan

Anak mesti peduli terhadap yang kekurangan. Jika ada teman yang sakit ajarkan untuk menjenguk. Bahkan sangat istimewa jika ia bisa membantu si sakit. Misalnya mengambilkan minuman, menyuapi makan, membalut luka saat teman terjatuh, dll.

Agar skenario pembentukan anak generasi maju lancar tanpa hambatan, maka orang tua yang sudah bertekad punya generasi maju harus SIAP. Jika kita masih suka having fun dengan caranya sendiri, misal dugem dll, tandanya kita belum siap.

Meski kasih sayang besar tapi tidak punya keterampilan mengasuh, ya sama saja zonk. Aduh.. kok jadi ingat zaman ngejomblo. Cuma punya cinta untuk mencintai tapi ga punya duit. Hahaha… However, orang tua harus punya ilmu tentang tumbih kembang anak, membaca, berkonsultasi dengan para ahli, juga aktif mencari-cari informasi tentang anak untuk membesarkan anaknya.

Itulah mengapa SGM eksplor sangat berkomitmen mendukung perjuangan ortu memberi yang terbaik untuk si kecil. Menjadi orang tua memang perlu persiapan untuk mempersiapkan generasi maju. Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo mengatakan, “Kami memahami perjuangan para orang tua untuk selalu memberikan yang terbaik demi masa depan si Kecil. Bentuk komitmen dan dukungan kami berikan kepada orang tua Indonesia dengan menyediakan produk nutrisi terbaik dan berkualitas serta edukasi yang dapat mendampingi orang tua dalam memastikan pemenuhan nutrisi dan pola asuh yang tepat bagi tumbuh kembang si Kecil,  agar ia dapat menjadi Anak generasi Maju yaitu anak yang memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik, kreativitas dan kemandirian.”

astrid prasetyo SGM Eksplor
Astrid Prasetyo menjelaskan komitmen SGM Eksplor dalam mendukung orang tua membentuk Generasi Maju

Selain itu, SGM Eksplor sering mengadakan event edukasi seperti dalam seminar ini. Namun bagi orang tua yang belum sempat menghadiri rangkaian Parenting Seminar Anak Generasi Maju dan untuk lebih memperluas jangkauan edukasi kepada para orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang si Kecil, maka SGM Eksplor mendukung para orang tua Indonesia melalui edukasi digital dalam bentuk video-video parenting tips tentang bagaimana cara mendidik anak menjadi generasi maju yang supel, kreatif dan mandiri.

Ingat, ciri Anak Generasi Maju adalah anak yang Supel, Kreatif dan Mandiri, ya bunda!

 

Posted on: October 2, 2017, by : li partic

8 thoughts on “7 Kunci Keterampilan Sosial Pembentuk Anak Generasi Maju

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *